nasional

Putus Rantai Kemiskinan Melalui Sektor Pendidikan, Prabowo Mau Bangun Sekolah Rakyat

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 09:53 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto (Foto: BPMI/Setpres RI)

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memerangi kemiskinan melalui pendekatan holistik.

Salah satu langkah strategis pemerintah kata Prabowo, yakni dengan membentuk sistem data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN).

“DTSEN menjadi pegangan kita. Kami pastikan program-program pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran. Dengan DTSEN kami menjaring siapa yang berhak menerima manfaat. Sebelumnya kami dapat laporan bahwa masih ada orang kaya yang menikmati subsidi rakyat. Dengan sekarang kita ingin tepat sasaran,” ungkapnya dalam pidato kenegaraannya pada Sidang Tahunan MPR-RI serta Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2025.

Baca Juga: Indonesia Surplus 4 Juta Ton Beras, Prabowo: Tertinggi dalam Sejarah NKRI

Menurut Prabowo, salah satu upaya dalam memutus rantai kemiskinan absolut yakni melalui pendidikan dengan pembentukan sekolah rakyat.

Ia menambahkan bahwa pemerintah telah membangun dan membuka 100 sekolah rakyat yang diperuntukkan bagi masyarakat dari desil terbawah.

“Mereka kita asramakan. Mereka kita berdayakan dengan kualitas pendidikan yang baik. Ini adalah untuk memutus rantai kemiskinan. Anak-anak yang miskin, kalau orang tuanya miskin, mereka tidak perlu untuk terus miskin. Ini yang kita telah upayakan dan ini sedang kita kerjakan sekarang,” terang Prabowo.

Baca Juga: Jika Tak Terima Tantiem Dihapus, Prabowo Buka Pintu Komisaris dan Direksi Angkat Kaki dari BUMN

Selain sekolah rakyat, pemerintah juga mendorong pembentukan sekolah unggul Garuda dan sekolah unggul Garuda transformasi untuk mengejar ketertinggalan di bidang sains dan teknologi.

“Rencananya 20 (sekolah unggul garuda) dan akan ada 80 sekolah unggul Garuda transformasi. Sekolah-sekolah yang sudah ada ikut dalam program ini. Dan kami juga akan menambah SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di seluruh pelosok negeri,” imbuh mantan Menteri Pertahanan ini.

Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis, Presiden menyampaikan rencana penambahan program studi di fakultas kedokteran di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Danantara Setor Minimal Rp808 Triliun per Tahun ke Kas Negara  

“Untuk mengatasi kekurangan dokter dan dokter spesialis tahun ini akan dibuka 148 Prodi di 57 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia, terdiri dari 125 Prodi spesialis dan 23 Prodi subspesialis. Kita juga akan tambahkan 25 Prodi umum dan Prodi gigi serta meningkatkan kuota mahasiswa kedokteran yang mendapat beasiswa,” pungkasnya.

Pemerintah juga berupaya meningkatkan kualitas pendidikan yang diwujudkan dengan melakukan renovasi lebih dari 13 ribu sekolah dan 1.400 madrasah.

Halaman:

Tags

Terkini