KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu, 10 Agustus 2025 pagi.
Acara ini dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para menteri Kabinet Merah Putih, hingga pimpinan lembaga tinggi negara.
Pemandangan unik terlihat saat hampir semua tamu undangan, kecuali Gibran dan Titiek Soeharto, mengenakan pakaian loreng ala militer. Penampilan ini mengingatkan pada suasana saat retreat di Akademi Militer Magelang.
Baca Juga: Rp6,6 Miliar! Harta Letjen TNI Tandyo Budi Revita Terungkap, Angka Fantastis yang Jadi Sorotan
Menteri Kompak Pakai Baju Loreng: Simbol Keterlibatan Bela Negara
Prabowo menjelaskan, alasan para menteri menggunakan seragam loreng adalah bentuk simbolis keterlibatan dalam membela negara.
"Di belakang saya banyak tokoh pakai seragam, mereka pakai seragam sebagai tanda mereka ingin terlibat mempertaruhkan diri bersama seluruh rakyat," ujar Prabowo.
Ia menegaskan bahwa pertahanan Indonesia menganut pertahanan rakyat semesta, yang berarti semua elemen bangsa, bukan hanya TNI, terlibat dalam menjaga kedaulatan negara.
Baca Juga: Biodata Letjen TNI Tandyo Budi Revita, Wakil Panglima TNI: Karier Cemerlang Jenderal Dekat Prabowo
Pertahanan Defensif, Bukan Agresif
Menurut Prabowo, Indonesia memiliki sistem pertahanan yang defensif, fokus pada menjaga dan melindungi wilayah, bukan menyerang.
"Kita tidak mau berbuat selain membela bangsa Indonesia karena itu, wawasan kita wawasan pertahanan yang defensif," katanya.
Presiden juga mengingatkan bahwa tugas menjaga kedaulatan bukan sekadar slogan, tetapi komitmen nyata dari seluruh warga negara.
Baca Juga: Skandal Tambang Ilegal Rp144 T di Lahan ANTAM: Mafia Tambang Buka Lahan, Negara Diuji Janji Prabowo
Bela RI Sampai Titik Darah Terakhir
Prabowo menutup sambutannya dengan pesan tegas bahwa Indonesia tidak akan membiarkan penjajahan terulang.