KONTEKS.CO.ID - Eks Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo mengklarifikasi terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pesan video yang dikirimkan ke redaksi, Paiman menyampaikan, sesuai penjelasan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Jokowi sah lulusan dari kampus tersebut.
"Terkait tuduhan ijazah palsu yang dibuat di Pramuka Pojok Matraman, itu bisa saya pastikan itu tidak benar," ujar Paiman, Senin 23 Juni 2025.
Baca Juga: Sambil Beri Tekanan, Iran Minta PBB Gelar Sidang Dirurat setelah Fasilitas Nuklir Diserang AS
Paiman mengakui, pernah membuka usaha percetakan dan fotocopy pada periode 1997-2002.
"Setelah itu saya tidak lagi punya usaha di Pramuka Pojok Matraman," ucapnya.
Sebab, kata Paiman, dia sudah menjabat sebagai kepala program studi (Kaprodi) Administrasi Negara di Fisip Universitas Moestopo (Beragama).
"Bisa dicek tahun itu, 2002-2003 itu saya sudah menjadi Kaprodi," katanya.
Baca Juga: Telkom Canangkan Program 100 Hari, Perkuat Ekosistem Digital Nasional dan Daya Saing Global
"Jadi tidak benar jika ijazah Pak Jokowi itu palsu dan dibuat di Pramuka Pojok," tegasnya.
Dia lantas menyinggung sejumlah pihak yang disebut-sebut terlibat dalam dugaan pembuatan ijazah Jokowi tersebut dan kini menyinggung dirinya.
"Saya pastikan bahwa itu fitnah yang sangat jahat dan keji. Saya kira segera bertobat dan mengakhiri, jangan sampai banyak orang lagi yang difitnah sehingga semakin banyak dosa yang dibuat," tuturnya.
Diduga Kirim Pesan Intimidatif
Sebelumnya, Paiman Raharjo disebut mengirimkan pesan bernuansa intimidatif kepada pemerhati telematika Roy Suryo melalui aplikasi WhatsApp.
Pesan tersebut dikirim pada 6 Mei 2025, dan berisi permintaan agar Roy Suryo menghentikan tuduhan terkait dugaan ijazah palsu Jokowi.