KONTEKS.CO.ID - Pemprov Jakarta menyatakan kesiapan mengalokasikan dana Rp5 triliun setiap tahun guna mendukung pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pesisir utara Jakarta.
Proyek ini merupakan bagian dari program nasional sepanjang 500 kilometer yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan pihaknya siap mengikuti arahan pemerintah pusat dengan terlibat langsung dalam pembiayaan proyek strategis tersebut.
“Kami siap mendukung kebijakan Bapak Presiden. Jakarta akan mempersiapkan segala aspek, termasuk soal anggaran,” ujar Gubernur Pramono.
Baca Juga: Gubernur Jakarta Sampaikan Harapan Soal Pembangunan Giant Sea Wall Usai Dicari Presiden Prabowo
Ia menyebut tanggung jawab pembangunan tanggul oleh Pemprov DKI awalnya hanya sepanjang 12 kilometer, tetpi kini bertambah menjadi 19 kilometer.
“Tugas kami sebelumnya 12 kilometer, tapi kini ditambah 7 kilometer lagi,” jelasnya.
Presiden Prabowo sebelumnya memperkirakan total biaya proyek giant sea wall dari Banten hingga Gresik akan mencapai sekitar USD80 miliar atau sekitar Rp1.311,6 triliun.
Dari total itu untuk wilayah Teluk Jakarta saja dibutuhkan dana USD8-10 miliar.
Baca Juga: Dicari Presiden Prabowo Soal Giant Sea Wall, Pramono Anung Disebut Siap Jalankan Perintah
Pramono memastikan, anggaran dari APBD Jakarta akan dikombinasikan dengan pendanaan pemerintah pusat.
“Setiap tahun kami anggarkan Rp5 triliun untuk proyek ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan sebagian dana juga akan bersumber dari pendapatan daerah, terutama dari konversi sampah menjadi energi listrik.
Dengan total APBD mencapai Rp91 triliun, Pemprov mencatat SiLPA tahunan rata-rata Rp5–6 triliun, dengan realisasi sekitar Rp2–3 triliun per tahun.***