nasional

Jepang dan Indonesia Lanjutkan Pembicaraan Produksi Kapal Perang Fregat, Proposal Senilai Rp37 Triliun

Senin, 21 April 2025 | 15:45 WIB
Kapal perang fregat milik Jepang. (Japan Times)

KONTEKS.CO.ID - Pembicaraan antara Tokyo dan Jakarta mengenai kemungkinan pengembangan dan produksi bersama frigat canggih untuk Angkatan Laut Indonesia terus berlangsung di tingkat tertinggi pemerintahan.

Demikian disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, dalam wawancara dengan Japan Times, baru-baru ini.

Setelah PM Shigeru Ishiba dan Menteri Pertahanan Gen Nakatani membahas isu ini dalam kunjungan terpisah ke Jakarta, topik tersebut dijadwalkan menjadi agenda utama ketika Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jepang, Jenderal Yoshihide Yoshida, mengunjungi Indonesia akhir bulan ini.

"Upaya mengadakan dan memproduksi varian khusus dari fregat kelas Mogami milik Jepang, tetap menjadi prioritas pemerintahan Presiden Indonesia Prabowo Subianto," ujar Dubes Heri Akhmadi.

Presiden Prabowo yang diperkirakan akan mengunjungi Jepang akhir tahun ini, pertama kali menyatakan minatnya kerja sama dengan Jepang dalam pembangunan kapal perang, ketika mengunjungi negara tersebut pada 2021.

Saat itu Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Pemerintahan Joko Widodo.

Ketika itu Menhan Prabowo menandatangani nota kesepahaman tentang teknologi pertahanan dan transfer peralatan.

Proposal proyek dari Tokyo, yang dikabarkan bernilai sekitar Yen300 miliar atau sekitar Rp37 triliun, mencakup pembangunan empat kapal fregat di Jepang.

Kemudian empat kapal lainnya akan dibangun di Indonesia oleh galangan kapal milik negara, PT PAL, untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut.

Namun, pembicaraan ini sempat terhambat selama pemerintahan Indonesia sebelumnya akibat pandemi COVID-19.

Selain itu juga keterbatasan anggaran yang disebabkan oleh proyek pemindahan ibu kota Indonesia.

Meski Tokyo dikabarkan telah menawarkan pinjaman, persoalan pendanaan belum sepenuhnya terselesaikan karena regulasi di Indonesia mengharuskan pemerintah menyediakan 10-20 persen dana awal.

Namun, Akhmadi menunjukkan momentum negosiasi meningkat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

Itu terutama karena Jepang belakangan mulai melonggarkan aturan ekspor pertahanannya, sebagian untuk memungkinkan penjualan fregat Mogami versi modifikasi ke Australia.

Halaman:

Tags

Terkini