KONTEKS.CO.ID - Libur Lebaran 2025 diprediksi bakal melibatkan 146,48 juta jiwa atau dengan presentase 52% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Prediksi ini berdasarkan perhitungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui suvei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran 2025.
Hasil survei, potensi mobilitas masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diramalkan menembus angka 146,48 juta jiwa. Jumlah itu sama dengan 52% dari total penduduk Indonesia.
Baca Juga: IU Perankan Dua Karakter di Drama When Life Gives You Tangerines, Tantangan Baru dalam Karier Akting sang Bintang
Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, mengatakan, hasil survei telah dilaporkannya kepada Presiden Prabowo Subianto.
Kemenhub juga sudah menginformasikannya kepada pemangku kepentingan terkait. Antara lain, DPR, Kementerian/Lembaga, pemda, Kepolisian, BUMN, dan pihak swasta.
“Kami telah menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak. Ini kami lakukan jauh-jauh hari guna memastikan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran dengan selamat, nyaman, dan lancar,” kata Dudy, melansir Sabtu 15 Maret 2025.
Baca Juga: Geram Dituding Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Saya Selalu Difitnah Tapi Diam Saya Ada Batasnya
Puncak Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025
Menhub menambahkan, pemerintah berencana menerapkan kebijakan efektif guna mengantisipasi lonjakan besar pemudik yang menimbulkan kepadatan di jalan tol maupun arteri.
“Misalnya, kebijakan Work from Anywhere (WFA), program mudik gratis, rekayasa lalu lintas, sampai pengaturan lalu lintas. Khususnya pada daerah-daerah berisiko tinggi macet,” katanya lagi.
Hasil survei menyebutkan, puncak arus mudik diprediksi berlangsung pada H-3 atau 28 Maret 2025. Pada saat itu diperkirakan ada 12,1 juta orang yang melakukan pergerakan.
Baca Juga: Penyesalan Mendalam Fajar Kalah dari Pasangan Korea di 16 Besar All England 2025
Sementara pemerintah memprediksi puncak arus balik ada di hari H+5 atau tanggal 6 April 2025. Momen itu akan melibatkan 31,49 juta orang. ***