KONTEKS.CO.ID – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mencatat jumlah makanan yang terbuang di Indonesia mencapai angka yang sangat besar.
Setiap tahun, makanan yang dibuang oleh masyarakat Indonesia memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, yakni mencapai Rp 551 triliun.
Nilai Ekonomi Makanan Terbuang
“Risiko kehilangan nilai ekonomi ini mencapai Rp 551 triliun,” ungkap Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam acara Green Economy Expo di Jakarta Convention Center pada Rabu, 3 Juli 2024.
Aktivitas membuang makanan ini terkenal sebagai susut dan sisa pangan (SSP) atau food loss and waste.
Penyebab Food Loss and Waste
Food loss terjadi selama proses produksi dan distribusi makanan, di mana bagian-bagian dari makanan terbuang.
Sementara food waste adalah makanan yang dibuang oleh konsumen karena tidak habis dikonsumsi atau berbagai alasan lainnya.
Dampak Lingkungan
Masalah food loss and waste tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga menimbulkan masalah lingkungan berupa timbunan sampah.
Pada tahun 2021, Bappenas mencatat jumlah sampah makanan di seluruh Indonesia mencapai 20,94 juta ton.
Suharso mengatakan bahwa jika jumlah makanan sisa bisa ditekan, maka jumlah timbunan sampah juga akan berkurang, yang pada gilirannya dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Distribusi Sampah Makanan di Provinsi
Berdasarkan dokumen Peta Jalan Pengelolaan Susut dan Sisa Pangan yang diterbitkan oleh Bappenas, berikut adalah estimasi rata-rata timbunan sampah makanan di beberapa provinsi di Indonesia pada tahun 2023:
- DKI Jakarta: 281.526 ton
- Banten: 172.232 ton
- Jawa Barat: 166.447 ton
- Jawa Timur: 87.788 ton
- Jawa Tengah: 78.221 ton
- Yogyakarta: 72.640 ton
- Kalimantan Timur: 42.024 ton
- Bali: 31.920 ton
- Nusa Tenggara Barat: 38.757 ton
- Sumatera Selatan: 47.157 ton
Upaya Pengurangan Food Loss and Waste
Untuk mengatasi masalah ini perlu upaya yang komprehensif dari berbagai pihak termasuk pemerintah, industri pangan, dan masyarakat.
Pengelolaan yang lebih baik dalam proses produksi dan distribusi, serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengurangi sisa makanan, dapat menjadi langkah awal yang efektif.
Pentingnya Pengelolaan Makanan
Pengelolaan makanan yang lebih baik tidak hanya akan membantu mengurangi timbunan sampah dan dampak lingkungan tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.
Dengan mengurangi food loss and waste maka Indonesia bisa menghemat triliunan rupiah dan mengalokasikan sumber daya pangan yang lebih efisien.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"