KONTEKS.CO.ID – Rumor menyebutkan bahwa sebaiknya anak tidak diberi makan telur setemgah matang, kenapa ya?
Telur merupakan sumber protein hewani terbaik yang mudah didapat dengan biaya yang relatif murah.
Vitamin dan mineral yang terkandung dalam telur juga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Ibu bisa mengenalkan telur pada bayinya sejak awal MPASI.
Telur dapat diolah dengan cara digoreng atau direbus. Tingkat kematangan telur juga bisa diatur sesuai selera, bisa direbus sempurna atau setengah matang. Namun, sebaiknya hindari memberikan telur setengah matang kepada si kecil.
Telur mentah atau setengah matang mungkin mengandung bakteri salmonella.
Bakteri yang terdapat pada kotoran burung dapat masuk ke dalam telur jika cangkang telur belum terbentuk sempurna atau melalui cangkang telur yang retak.
Infeksi bakteri Salmonella, atau biasa disebut salmonellosis, merupakan penyebab umum keracunan makanan.
Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi bakteri Salmonella antara lain diare, muntah, demam, dan kram perut.
Keracunan makanan akibat infeksi bakteri ini biasanya sembuh dalam waktu 7 hari setelah infeksi, namun bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Meski terdapat beragam nutrisi yang bermanfaat di dalam telur, namun penggunaan telur yang ditujukan untuk anak-anak tidak boleh diabaikan. Sajikan telur yang dimasak dengan sempurna untuk si kecil dan selalu ikuti petunjuk di atas.
Merebus telur hingga matang sempurna tidak menghilangkan nutrisi yang dikandungnya. Telur rebus lebih mudah dikunyah, ditelan, dan dicerna oleh sistem pencernaan anak.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"