KONTEKS.CO.ID – Massa aksi menolak keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029.
Hal itu tersuarakan oleh para demonstras saat menggelar aksi di depan Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam 20 Maret 2024.
Pantauan Konteks di lokasi, massa aksi menyebut rezim pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat memalukan. Apalagi, saat ini dunia sedang menyoroti pemilu yang tengah berlangsung di Indonesia.
“Memalukan sekali rezim Pemerintahan Jokowi. Buat apa ada KPU, buat apa ada Bawaslu. Memalukan,” teriak salah satu emak-emak yag berhadapan dengan puluhan aparat Kepolisian.
Massa yang banyak terdiri dari emak-emak tersebut menyatakan, proses Pilpres 2024 penuh dengan kecurangan. Karena itu, mereka menolak hasil keputusan Pemilu 2024 oleh KPU.
Tak sampai di sana, massa juga menyatakan dengan tegas bakal melawan hasil keputusan KPU terkait hasil Pemilu 2024.
“Pemilu curang, pemilu curang,” teriak pengunjuk rasa.
“Rakyat melawan, rakyat melawan,” sambungnya.
Sementara itu, polisi yang berjaga di depan kantor KPU menyiagakan dua mobil pengurai massa. Mobil tersebut terparkir tepat di seberang para pengunjuk rasa. Terdapat barikade beton yang memisahkan massa dengan mobil itu.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombespol Susatyo pun meminta pengunjuk rasa agar membubarkan diri. “Kami mengimbau kepada bapak ibu sekalian untuk bisa meninggalkan area di KPU ini,” kata Susatyo. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"