KONTEKS.CO.ID – Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI menyelenggarakan Workshop Penulisan Proposal Kerjasama dan Negosiasi untuk peningkatan kapasitas skill pegawai.
Acara yang digelar sejak Kamis, 31 Agustus hingga 2 September 2023, diselenggarakan bersama dengan PT Konteks Indonesia Media.
Kegiatan dengan tema “Workshop Penulisan Kerjasama dan Negosiasi Kerjasama” diikuti pegawai dari unit kerja Tanaman Tahunan dan Semusim, Perbenihan Perkebunan, PPH Perkebunan, Tanaman Sawit dan Aneka Palma dan Perlindungan Perkebunan.
Workshop tingkat dasar ini dilaksanakan dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang ahli dalam bidang perdagangan komoditi dan perjanjian luar negeri.
Kehadiran narasumber ini untuk memberikan gambar terkait dengan kondisi ekonomi dan perdagangan komoditi, serta tantangannya hari ini. Situasi perdagangan dalam dan luar negeri, serta iklim investasi.
Narasumber pada kegiatan ini adalah Wakil Ketua BPKN Dr. Muhammad Mufti Mubarok, Deputy Head Asia Pacific Kadin Bambang Budi Suwarso, Legal and Policy Advisor Direktorat Hukum dan Perjanjian Ekonomi Kemlu RI, Indra Sanada Sipayung, dan Rohmansyah selaku pembudidaya dari Magma Coffe Plantation dan sekaligus pengusaha kopi.
Sementara pada hari kedua pelaksanaan workshop penulisan proposal ini, seluruh peserta mendapatkan pelatihan khusus dari Master Trainer of Konteks Media Indonesia, Danar Siradjudin. Peserta diperkenalkan dengan apa itu latar belakang proposal dan kerangka logis proposal.
“Latar belakang bukan basa basi, tapi dalam pelatihan ini untuk mempertajam deskripsi dan argumentasi terutama dengan data statistik,” kata Danar pada Jumat, 1 September 2023.
Sementara pada kerangka logis, peserta diperkenalkan juga dengan kerangka yang bersandar pada logika jika maka. Menyusun data permasalahan dengan penguatan data yang relasinya sebab dan akibat. Langkah ini untuk mengetahui objektivitas strategi yang akan disusun dalam proposal.
Peserta juga diberikan pengatuan dasar tentang penyusnan indikator capaian secara dasar dengan menggunaan motode SMART Goal. Specific atau tujuan dengan definisi yang jelas. Kemudian Measurable atau terukur atau memiliki tolak ukur untuk melihat progres atau kemajuan rencana.
Achievable tau membuat tujuan dan target, kemudian juga Relevansi, apakah target sudah sesuai dengan tujuan dan Time base atau tenggat waktu, kapan capaian tersebut harus dicapai.
“Peserta juga diberikan pengetahuan untuk mengetahui indikator target capaian dengan SMART Goal,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"