KONTEKS.CO.ID – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersyukur dan terharu karena putusan Mahkamah Agung (MA) menolak peninjauan kembali (PK) tentang kepengurusan partai yang diajukan KSP Moeldoko.
Saat menggelar konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta pada Jumat, 11 Agustus 2023, AHY menyampaikan bahwa keputusan ini menjadi kado terbaik pada hari ulang tahun dirinya yang ke-45 tahun.
“Alhamdulillah kemarin tepatnya pukul 12 siang, kami menerima informasi bahwa upaya PK atau peninjauan kembali KSP Moeldoko telah ditolak oleh Mahkamah Agung,” kata AHY.
“Tentu kami semua sangat senang, kami bersyukur sekaligus terharu mendengar itu. Secara pribadi saya juga sangat bersyukur, karena berita baik ini diterima bertepatan pada hari ulang tahun saya, sehingga menjadi kado terindah di usia ke-45 tahun ini,” kata AHY lagi.
Menurut AHY, berita baik ini tentu bukan saja sangat penting untuk diketahui oleh Partai Demokrat, tetapi juga oleh rakyat Indonesia pecinta demokrasi. Dia kemudian menjelaskan akibat dan dampak dari PK Moeldoko selama ini.
“Ada dua aspek, secara internal PK KSP Moeldoko ini cukup menggangu psikologis para kader Partai Demokrat. Kita juga tahu sekitar 2 tahun 8 bulan, kami dibayangi oleh ancaman aktor-aktor pembegal partai,” katanya.
Menurutnya, ada yang khawatir, apakah keadilan masih ada, apa hukum masih ditegakkan. Katanya, sangat wajar, mereka takut dan khawatir. Karena partai yang dibangun dan diawaki selama ini dengan susah dirampis begitu saja oleh pembegal partai.
“Secara eksternal, PK KSP Moeldoko juga menciptakan keraguan kepada cukup banyak kalangan masyarakat kita, yang berharap agar Partai Demokrat bisa berlayar dalam koalisi yang tengah kami bangun saat ini,” katanya.
“Hari ini keraguan itu sirna, Alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan YME Allah SWT yang telah melindungi kita dari segala gangguan dan ancaman terhadap kedaulatan Partai Demokrat,” katanya lagi.
Sebelumnya, sejumlah politisi senior Partai Demokrat menggelar kongres luar biasa (KLB) pada 5 Maret 2021 di Deli Serdang. Melalui KLB itu mereka menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan Johnny Allen sebagai Sekretaris Jenderal.
Namun, penunjukkan itu dilakukan saat Demokrat telah dipimpin oleh AHY. Alhasil, mereka melakukan perlawanan balik yang ditempuh melalui jalur hukum.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"