KONTEKS.CO.ID – Menunaikan haji adalah salah satu ibadah yang diimpikan para umat Muslim. Perjalanan ibadah haji tentu penuh dengan makna dan ada kewajiban untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
Dalam menjalani haji, banyak persiapan yang harus dilakukan dari jauh hari. Salah satu hal penting dalam persiapan haji adalah memahami barang-barang yang harus dibawa dan tidak boleh dibawa saat berangkat ke Tanah Suci.
Mengetahui barang-barang terlarang ini tidak hanya membantu kelancaran proses perjalanan, tetapi juga mengurangi risiko pelanggaran aturan dan konsekuensi yang tidak diinginkan.
Jemaah haji harus membawa tas paspor, tas jinjing yang dapat diisi dengan berat max 7 kilogram, tas koper yang dapat diisi dengan berat maksimal 32 kilogram.
Maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Airlines hanya akan mengangkut barang bawaan jemaah haji berupa tas paspor, koper kabin, dan koper bagasi sesuai standar yang diberikan dan berlogo maskapai.
Sementara barang–barang yang tidak diperbolehkan untuk dibawa saat haji adalah barang-barang yang mudah meledak dan terbakar.
Selain itu juga senjata tajam dan senjata api Juga dilarang keras untuk dibawa, mengingat kepentingan untuk menjaga ketertiban dan keamanan di pesawat.
Kemudian juga barang-barang cairan seperti gas, aerosol, dan cairan dalam kemasan yang melebihi 100 miligram.
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko terhadap kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu jalannya ibadah haji.
Jemaah haji juga tidak diperbolehkan membawa uang tunai lebih dari Rp100 juta atau mata uang asing dengan nilai setara.
Hal ini dilakukan tidak hanya sebagai upaya untuk mencegah tindakan kriminal seperti pencurian, namun juga sebagai langkah untuk mengurangi potensi risiko keuangan yang mungkin timbul selama perjalanan.
Jangan Gunakan Lakban Berlebihan
Kepala Daker Bandara Abdillah mengimbau jemaah haji menghindari penggunaan selotip atau lakban dengan berlebihan untuk mengamanakan barang bawaan yang disimpan di koper bagasi atau kabin.
Penggunaan lakban yang berlebihan berpotensi dibongkar pihak petugas di Bandara. Ini karena hal tersebut justru mengundang kecurigaan petugas.
“Hal tersebut mengundang kecurigaan petugas pemeriksaan barang di X Ray Bandara Arab Saudi. Kejadian ini hampir terjadi di semua kloter yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah,” ujar Abdillah di Madinah yang dikutip dari Media Center Haji (MCH) pada Kamsi, 16 Mei 2024.
Meski bukan barang berhaya, seperti mie instant, baju, sandal dan makanan kering, tapi karena penggunaan lakban berlebihan, petugas bandara terpaksa membuka koper jemaah. Karena proses pembongkaran koper jemaah, ini bisa menghambat proses pergerakan jemaah lain.
Abdillah juga meminta jemaah untuk memegang dan mengamankan paspornya masing-masing, dan jangan sampai hilang.
Jemaah diminta tidak menitipkan paspor kepada orang lain, meski orang dekat. Jika sampai hilang, itu bisa menghambat proses pergerakan.
“Paspor adalah identitas diri jemaah yang sangat penting. Jangan dititipkan ke orang lain, tetap dipegang masing-masing,” ujarnya.
Hingga pukul 12.00 waktu Arab Saudi, sudah ada 42 Kloter asal Tanah Air yang mendarat di Bandara Madinah dengan 16.401 jemaah.
Abdillah berharap jemaah selalu mengikuti aturan dan menjaga keamanan diri mereka selama di Tanah Suci.
Berikut tips aman menjaga paspor:
1. Selalu pegang erat paspor
2. Jangan menitipkan paspor kepada orang lain
3. Simpan paspor di tempat yang aman, seperti di dalam tas yang selalu dibawa.
4. Fotocopy paspor dan simpan di tempat yang aman.
5. Catat nomor paspor dan simpan catatan tersebut di tempat yang aman.
6. Segera laporkan kepada petugas jika kehilangan paspor. (Laporan jurnalis magang/ Ananda Karisma Melati).***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"