KONTEKS.CO.ID – Fase mabit di Mina untuk melontar jumrah telah berakhir pada 13 Zulhijah 1444 H. Seluruh jemaah haji Indonesia yang mengambil Nafar Tsani telah keluar dari Mina setelah menginap hingga hari Tasyrik yang ketiga.
Jemaah keluar dari Mina dan menuju hotel di Mekah. Bagi jemaah Nafar Awal sudah keluar dari Mina dan kembali ke Makkah pada 12 Zulhijah. Mereka harus meninggalkan Mina pada hari Tasyrik kedua sebelum terbenamnya matahari. Sementara Nafar Tsani, pilihan keluar dari Mina pada 13 Zulhijah.
“Jmaah Nafar Awal jumlahnya lebih dari 156 ribu orang atau sekitar 74 persen,” ujar Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid di Mekah, dikutip pada Minggu, 2 Juli 2023.
“Tasyrik yang ketiga, seluruh jemaah haji Indonesia Nafar Tsani bergerak meninggalkan Mina sekaligus menandai berakhirnya fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina),” ujar Subhan.
Puncak haji di Armina, kata Subhan, adalah salah satu fase penyelenggaraan ibadah haji yang proses penyiapan layanannya menjadi tanggung jawab Mashariq.
PPIH Arab Saudi mencatat ada sejumlah persoalan yang dialami jemaah dalam fase ini, mulai dari keterlambatan pemberangkatan sebagian jemaah dari Muzdalifah ke Mina, keterlambatan konsumsi di sejumlah maktab, serta masalah air bersih di beberapa tenda jemaah haji Indonesia.
“Kami sudah sampaikan protes ke Mashariq sebagai penanggung jawab atas penyiapan layanan ini. Saat ini sedang dilakukan proses investigasi,” tegasnya.
Setelah fase puncak haji, jemaah haji Indonesia kembali ke Mekah untuk melaksanakan tahapan selanjutnya, Tawaf Ifadah di Masjidil Haram. Konsentrasi kegiatan jemaah haji Indonesia kini kembali di hotel Mekah dan Masjidil Haram.
“Jemaah agar beristirahat terlebih dahulu setibanya di Mekah, tidak terburu-buru Tawaf Ifadah, terutama jemaah yang masa tinggalnya di Mekah masih lama. Bus Salawat yang akan mengantar jemaah baru akan beroperasi mulai 14 Zulhijah atau 2 Juli 2023,” kata Subhan.
Jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang pertama, secara bertahap akan pulang ke Tanah Air mulai 4 Juli 2023. Mereka akan terbang ke masing-masing embarkasi melalui Bandara Internasional King Abdil Aziz, Jeddah.
“Proses penimbangan barang bagasi akan dilakukan dua hari sebelum jadwal kepulangan. Jemaah agar mematuhi ketentuan barang bagasi penerbangan yang diterbitkan maskapai,” ujar Subhan.
Jemaah haji gelombang kedua, akan mulai diberangkatkan ke Madinah pada 10 Juli 2023. Mereka akan tinggal selama delapan atau sembilan hari di Kota Nabawi sebelum pulang ke Tanah Air.
“Jemaah haji gelombang kedua, akan pulang ke Tanah Air mulai 19 Juli 2023 melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah,” ujarnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"