KONTEKS.CO.ID – Sejumlah dugaan penipuan penjulan tiket online untuk konser Coldplay mulai diendus polisi. Mereka mengaku sebagai jasa penyedia jasa penjulan tiket resmi.
Menurut Dirtipidsiber Polri Brigjen Adi Vivid penelusuran telah dilakukan untuk mengantisipasi kerugian masyarakat. Karena itu, polisi segera meminta keterangan kepada penyedia jasa penjualan tiket resmi.
“Kami mengundang penyedia jasa penjualan tiket resmi, untuk mendapat keterangan. Ini untuk mengungkap para pelaku dugaan penipuan tiket online,” kata Brigjen Adi Vivid kepada wartawan Kamis, 18 Mei 2023.
Adi Vivid menjelaskan, ada modus penjualan tiket online Coldplay ini diketahui setelah melakukan patroli siber. Namun, siapa saja mereka para pelakunya, polisi masih terus melakukan pendalaman.
“Kami ketahui setelah patroli siber. Dari termuan tersebut, kita lakukan penyelidikan dan mendalami dugaan penipuan itu,” katanya.
Seperti diketahui, penjualan tiket untuk umum konser Coldplay akan mulai pada Jumat, 19 Mei 2023.
Dalam penjualan tiket konser, istilah “sold out” sering kali muncul dalam konteks penjualan tiket, menandakan bahwa tiket yang mereka tawarkan telah habis terjual.
Selain “sold out”, terdapat pula beragam istilah lain yang sering kita temui dalam jual beli tiket konser.
Istilah “sale ended” untuk mengindikasikan berakhirnya periode promo, di mana calon pembeli tidak lagi bisa mendapatkan harga diskon dan harus membayar penuh.
Sementara itu, “presale” adalah istilah yang biasa netizen gunakan untuk penjualan sebelum waktu resmi.
Dalam konteks penjualan tiket konser, istilah “war” merujuk pada persaingan sengit antara calon penonton untuk mendapatkan tiket idola mereka.
Penyelenggara konser akan memberikan batas waktu yang terbatas, sehingga calon penonton harus saling “bertempur” demi mendapatkan tiket yang mereka inginkan.
Istilah “full booked” digunakan ketika semua yang tersedia telah dipesan, tetapi berbeda dengan “sold out”, istilah ini mengacu pada pemesanan yang belum mencapai tahap pembayaran dan masih bisa dibatalkan meski kemungkinannya kecil.
Selain itu, ada istilah “WTS” yang mana singkatan dari “Want to Sell” yang berarti ingin menjual sesuatu. Istilah ini tidak hanya untuk pelaku usaha, tetapi juga oleh individu.
Misalnya, seseorang memiliki tiket konser Coldplay tetapi tidak dapat menghadiri acara tersebut karena ada kegiatan mendadak yang lebih penting. Maka orang tersebut akan menjual tiket melalui media sosial dengan menambahkan istilah “WTS”.
Namun, perlu berhati-hati mengingat adanya peningkatan kasus penipuan tiket konser. Jika ada yang mencurigakan, sebaiknya tidak melanjutkan proses pembelian hingga pembayaran.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"