KONTEKS.CO.ID – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet kecewa atas pernyataan Bulog yang akan mengimpor 500 ribu ton beras untuk bantuan sosial (Bansos) di tengah petani sedang panen raya.
Pemerintah berdalih impor beras harus segera dilakukan karena penyerapan produksi dalam negeri tidak mencukupi, dan Bansos beras yang harus segera disalurkan.
“Kecewaan atas rencana impor tersebut, dikarenakan rencana tersebut tidak memperhatikan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang mengedepankan kemampuan peningkatan produksi dan pengadaan cadangan pangan dari dalam negeri,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulis, Selasa 4 April 2024.
Atas dasar itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional untuk duduk bersama dengan Bulog guna memperbaiki dan mensinkronisasi data neraca kebutuhan pangan,” ujarnya.
Hal tersebut penting karena menurut Bamsoet, data antara masing masing lembaga tersebut berbeda, padahal data tersebut sangat penting sebagai acuan atau dasar data untuk menentukan keputusan impor pangan.
“Seperti halnya dalam konteks beras, pemerintah diharapkan menunda memutuskan mengimpor beras, mengingat produksi beras diperkirakan masih surplus cukup besar,” tegasnya.
Selain itu Bamsoet mendesak pemerintah melalui semua stakeholder pangan untuk memaksimalkan perannya, guna menggenjot produksi pangan lokal, sehingga bisa menghadang upaya impor pangan seperti beras.
Ia pun mendesak Pemerintah bersama Perum Bulog agar bisa merealisasikan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) secara optimal, dan menjaga stabilitas harga gabah dan beras di tingkat petani.
“Agar petani tidak merugi, dan kebijakan impor beras dapat dievaluasi untuk terus ditekan di masa mendatang” pungkasnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"