KONTEKS.CO.ID – Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin kritik keras rencana Pemerintah yang akan mengimpor beras di tengah panen raya yang sedang berlangsung di berbagai daerah. Dengan kondisi itu pemerintah diingatkan agar tidak melakukan impor secara sepihak.
“Panen raya tahun ini baru berlangsung. Dan saat ini masih berlangsung terus. Kita dudukkan semua mitra komisi IV dan Komisi VI yang berhubungan dengan persoalan beras ini, seperti Bulog, Bappenas Kementan, ID Food, PT Pupuk Indonesia, dan Kementerian Perdagangan,” tegas Akmal kepada wartawan, Jumat 17 Maret 2023.
Politikus PKS menambahkan, jangan sampai tingginya harga gabah petani dijadikan alasan Pemerintah untuk melakukan impor beras.
“Regulasi yang tidak menguntungkan petani inilah yang menjadi penyebab pemerintah tidak mampu menyerap beras petani dengan optimal. Sehingga cadangan beras yang semestinya dapat lebih dari 1,2 juta ton tapi pada kenyataannya hanya sekitar 300 ribu ton,” ungkapnya.
Selain itu, Akmal mengingatkan, Pemerintah harus belajar dari peristiwa tahun lalu, dimana terjadi kisruh beras berawal dari ketidakmampuan Bulog menyerap beras petani pada saat panen raya.
Sehingga ia mengingatkan kesalahan tersebut jangan sampai terulang dan berfikir untuk melakukan impor beras saat masa panen raya.
“Buktikan ada wujud kehadiran pemerintah untuk menjaga harga beras tetap stabil di tingkat petani dan konsumen,” tegasnya.
Ia menambahkan, dengan adanya panen raya, semestinya tersedia gabah di petani dengan jumlah yang melimpah.
“Jangan sampai terjadinya tingginya harga beras di masa panen raya. Apalagi terjadi importasi beras mesti dihindarkan agar optimal upaya pemenuhan beras dalam negeri,” pungkasnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"