KONTEKS.CO.ID – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut penerapan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) bukan untuk mengambil keuntungan dari pengguna kendaraan bermotor.
Ahok menegaskan, penerapan ERP tersebut bukan semata-mata untuk membebani masyarakat. Melainkan, untuk mengatur penguraian kemacetan dalam berlalu lintas.
“Jadi ERP berfungsi bukan menarik uang pemakaian kendaraan bermotor, bukan. Itu menjadi alat mengendalikan jalur yang akan di lewati orang,” ujar Ahok dalam tayangan video di YouTube Panggil Saya BTP, pada Jumat, 3 Mei 2024.
Kemudian, Ahok mengungkapkan bahwa ERP memiliki tujuan ketika kemacetan terjadi, penguraian lalu lintas dapat berlalukan.
Namun, tergantung setiap kondisi kemacetan dari setiap jalur sehingga pemanfaatan ERP dapat terlaksana.
“Nah ketika (lalu lintas) begitu penuh, kita tentu akan mendorong dengan ERP. Kita bisa turunkan harga supaya bisa masuk, karena mana bisa yang kita bisa naikkan sebenarnya supaya tidak masuk. Nah itu tujuan dari ERP,” tandas Ahok.
Seperti publik ketahui, penerapan sistem ERP memang mendapat penolakan keras dari masyarakat, salah satunya para pengendara ojek online (ojol) dengan menggelar demonstrasi di Balai Kota DKI Jakarta pada tahun lalu.
Sebab dengan penerapan sistem ERP, hal itu sama saja menambahkan beban dan mencetak ekonomi para pengendara ojol yang memang sehari-hari mencari nafkah di jalan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"