KONTEKS.CO.ID – Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turun tangan terkait ledakan kilang Pertamina Dumai, Riau yang mengakibatkan sembilan orang terluka.
Ledakan ini terjadi tidak berselang lama dengan ledakan Depo BBM Pertamina, Plumoang, Jakarta yang mengakibatkan lebih dari 20 orang meninggal.
“Presiden harus peka bahwa ledakan dan kebakaran di objek vital negara yang terjadi secara beruntun ini bukan sesuatu yang biasa,” kata Mulyanto dalam keterangan tertulis, Senin 3 April 2023.
Politikus PKS ini menegaskan, kejadian ini harus disikapi dengan serius, karena bisa berdampak pada ketahanan cadangan energi nasional kita.
“Apalagi sekarang menjelang Hari Raya Idul Fitri dimana kebutuhan BBM masyarakat akan meningkat karena ada kegiatan rutin tahunan yaitu mudik lebaran,” ujarnya.
Atas dasar itu Mulyanto mendorong Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengganti Komisaris Utama dan Direktur Utama Pertamina yang sekarang. Karena terbukti tidak mampu membenahi sistem keamanan dan keselamatan di wilayah kerjanya.
“Padahal keduanya sudah diberi kesempatan berkali-kali. Karena itu agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan,” tegasnyan.
Mulyanto minta Presiden Jokowi mengedepankan kepentingan negara dalam menyikapi masalah ini. Jangan karena Komut dan Dirut adalah orang dekat Istana, maka Jokowi tidak berani menindak dan meminta pertanggungjawaban.
Ia menambahkan, sekarang sudah saatnya Presiden Jokowi bersikap sebagai negarawan. Pilihlah orang yang tepat untuk menempati jabatan Komut dan Dirut Pertamina. Orang tersebut harus paham alur kerja Pertamina, baik secara strategis, manajerial, maupun teknis. Sehingga upaya perbaikan manajemen risiko Pertamina dapat dijalankan dengan baik.
“Sudahi pola-pola penunjukan calon pejabat Pertamina berdasarkan asas pertemanan. Di saat umur pemerintahan Jokowi yang tinggal setahun lagi sebaiknya presiden mencari figur yang baik untuk membenahi Pertamina. Semoga dengan pilihan yang tepat itu Jokowi dapat meninggalkan legacy yang baik bagi rakyat Indonesia,” pungkasnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"