KONTEKS.CO.ID – PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menegaskan kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Sunter, Jakarta Utara merupakan kawasan olahraga terpadu.
Dengan demikian, JIS sama seperti kompleks olahraga Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 14 Tahun 2019 tentang Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium (JIS). Jakpro, mendapat tugas untuk membangun dan mengelola JIS.
JIS juga akan terintegrasi dengan angkutan publik seperti halte Transjakarta, stasiun kereta api, hingga LRT Jakarta.
Lalu, adanya kawasan komersial dan hotel serta bangungan pendukung lainnya yang akan mendukung Kawasan JIS.
Lantaran itu, kehadiran JIS merupakan salah satu urban regeneration atau simbol penataan kawasan yang berkelanjutan seperti di selatan Jakarta ada GBK dan di utara terdapat JIS.
“Sejak awal perencanaan, kehadiran JIS untuk menjadi simpul kawasan pertumbuhan kesejahteraan dan ekonomi baru di wilayah utara Jakarta,” Direktur Utama PT Jakpro, Iwan Takwin kepada wartawan mengutip, Selasa, 6 Februari 2024.
Sebelumnya kawasan JIS, merupakan lahan kosong. Masyarakat memanfaatkan menjadi tempat pembuangan sampah hingga pengolahan barang-barang rongsokan.
Jakpro sebagai BUMD Provinsi DKI Jakarta, tidak lepas dari penugasan pembangunan publik seperti JIS.
Perencanannya, bukan hanya fasilitas yang berstandar internasional di JIS. Melainkan pola kegiatan yang terbentuk juga akan berstandar internasional.
“Karena itu, Jakpro tidak hanya fokus kepada aktivitasnya saja, tapi juga edukasi,” ungkap Iwan.
“Sehingga, mindset masyarakat bisa terbentuk, bahwa sebagai Kawasan olahraga terpadu dengan fasilitas pendukung di sekitar Kawasan menjadikan Kawasan ini mendukung Jakarta sebagai Jakarta Global City,” ujarnya.
Kawasan Tematik Khusus
Sementata itu, Ahli Tata Kota Nirwono Yoga mengatakan, terdapat 10 kawasan di DKI Jakarta yang akan diusulkan untuk menjadi kawasan tematik. Hal itu untuk mendukung transisi Kota Jakarta menjadi Kota Global salah satunya kawasan JIS.
“Kawasan JlS menjadi kawasan tematik khusus internasional perlu penataan bangunan dan lingkungan,” kata Nirwono Yoga.
Nantinya, Jakarta juga akan menjadi pusat perkembangan kota di Indonesia. Akan bersaing dengan kota-kota besar di dunia dan setara seperti Tokyo, Jepang dan London Raya, Inggris.
“Jakarta terus memperkuat infrastruktur untuk menjadi kota ekonomi dan bisnis setelah IKN pindah,” ujarnya.
Sekadar indormasi, status Jakarta sebagai Ibu Kota Negara segera lepas seiring dengan disahkannya UU No.3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
Pemindahan ibu kota tersebut, tentu akan mengubah orientasi pembangunan Jakarta menjadi kota global (global city).
Transformasi pembangunan Jakarta menjadi kota global ini tentu tak lepas dari berbagai faktor.
Hal ini termasuk dengan hadirnya jaringan infrastruktur transportasi terkoneksi maupun fasilitas-fasilitas publik berstandar internasional di Jakarta.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"