KONTEKS.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, permasalahan terkait proses pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) sedang didalami oleh Inspektorat DKI Jakarta.
Selain itu, kata Heru Budi Hartono, Pemprov DKI Jakarta juga akan meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengaudit pembangunan JIS.
“Iya, nanti biar inspektorat, sama kami minta BPKP. Nanti melalui inspektorat (melibatkan BPKP),” ungkap Heru Budi Hartono dikutip Selasa, 25 Juli 2023.
Namun, Heru Budi Hartono belum dapat memastikan kapan audit untuk pembangunan JIS itu akan dimulai.
“Iya kita lihat nanti. Ya kemarin juga ada kan hasil audit BPK,” kata Heru.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta juga telah meminta dilakukan audit secara menyeluruh terhadap pembangunan JIS.
Diduga Ada Malpraktik
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Dwi Rio Sambodo menyebut adanya malapraktik dalam pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Hal itu, kata Rio, dilihat dari rumput di Jakarta International Stadium (JIS) yang tidak sesuai dengan standar.
“Ini menunjukkan bahwa ada persoalan fundamental mendasar tentang malapraktik perencanaan, maupun pembangunan JIS secara strategis,” ungkap Rio dalam keterangannya yang diterima wartawan, Rabu 5 Juli 2023.
“Bukan hanya saja sarana prasarana yang tidak terpenuhi secara standar. Namun fungsi inti stadion yaitu rumput stadion juga dibangun secara tidak becus,” imbuhnya.
Rio menilai, wajar jika rumput JIS nantinya tidak masuk ke standar FIFA dan menyesalkan adanya malapraktek dalam pembangunan JIS.
“Wajar jika stadion dan rumputnya tidak masuk dalam standar FIFA. Jadi sesungguhnya pendekatannya sangat teknis dan harusnya tidak terjadi malapraktik ini,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Rio, aspek asupan sinar matahari tidak merata, termasuk menyempurnakan malapraktik pembangunan JIS.
Kata dia, ketidakmampuan pembangunan JIS juga ditunjukkan dengan tata ruang masuk dari parkiran.
“Aspek asupan sinar matahari yang tidak merata antara sisi selatan yang minim, dengan sisi utara yang cukup asupan menyempurnakan tindakan malapraktik pembangunan JIS itu sendiri,” terangnya.
“Menyempurnakan ketidakbecusan yang selama ini ditunjukkan dengan tata ruang masuk dari parkiran, tribun penonton yang sempat roboh, maupun ketersediaan pintu-pintu masuk stadion yang pernah dialami stadion Kanjuruhan Malang,” lanjutnya.
Menurut Rio, perlu adanya audit total terkait pembangunan JIS dan disiapkannya jangka pendek dan jangka panjang terkait renovasi JIS.
“Jangka panjang tentunya mengganti total rumput dengan standar internasional dengan rekomendasi para ahli pakar,” ujarnya.
Jangka pendeknya harus ada strategi aksi gerak cepat seperti memutasikan ketersediaan rumput lapangan golf yang ada ke stadion JIS,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"