KONTEKS.CO.ID – Keloid adalah jenis jaringan parut yang terbentuk pada kulit yang mengalami luka. Jaringan ini dap
at tumbuh lebih besar dari ukuran luka aslinya, terutama pada area dada, bahu, daun telinga, dan pipi. Meskipun tidak membahayakan kesehatan, namun kondisi ini dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang.
Keloid terbentuk ketika sel fibroblas bereaksi berlebihan sehingga menghasilkan kolagen dalam jumlah tinggi sebagai respons terhadap luka. Semua jenis cedera kulit berpotensi mengembangkannya.
Beberapa penyebab umum keloid antara lain menjalani pembedahan, bekas jerawat dan cacar air, luka bakar, tindik badan atau telinga, tato, gigitan serangga, dan suntik vaksinasi.
Selain itu, kondisi ini juga dapat terbentuk pada kulit yang tidak terluka, dalam medis menyebutnya sebagai keloid spontan.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami kondisi ini meliputi keturunan Afrika, Asia, atau Hispanik.
Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dekat dengan pengidap keloid berusia antara 10-30 tahun juga rentan berisiko.
Menurut American Academy of Dermatology (AAD), biasanya keloid akan terbentuk 3-12 bulan setelah luka sembuh. Saat tumbuh, kondisi ini bisa menimbulkan rasa gatal atau sakit, tetapi gejalanya juga akan berhenti ketika jaringan ikat berhenti mengembang.
Cara Mengobati
Sebelum memutuskan prosedur medis apa pun, untuk mengobati keloid sebaiknya pertimbangkan perawatan di rumah terlebih dahulu.
Minyak pelembab dapat membantu menjaga jaringan tetap lembut dan mengurangi ukuran bekas luka tanpa memperburuknya. Keloid cenderung menjadi lebih rata dan menyusut secara perlahan bahkan tanpa pengobatan.
Dalam kasus terbaru, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan yang kurang invasif seperti bantalan silikon, pembalut tekanan, atau suntikan.
Namun, dalam kasus yang sangat besar atau bekas luka yang lebih tua, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi pengangkatan.
Meski peluang keloid tumbuh kembali masih tinggi setelah operasi, namun cryosurgery adalah jenis operasi yang paling efektif. Operasi ini dapat “membekukan” jaringan parut menggunakan nitrogen cair.
Dokter juga bisa merekomendasikan seseorang untuk suntik kortikosteroid setelah operasi agar mengurangi peradangan dan menurunkan risiko keloid kembali.
Meskipun keloid tidak membahayakan kesehatan, penting bagi seseorang untuk mengobati keloid jika hal itu mempengaruhi kepercayaan dirinya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"