KONTEKS.CO.ID – Diare atau gangguan pencernaan lainnya dapat menyebabkan penurunan fungsi usus dalam menyerap nutrisi dan membentuk tinja.
Oleh karena itu, dibutuhkan pola makan khusus untuk membantu meredakan diare, salah satunya adalah dengan menerapkan diet BRAT.
BRAT merupakan pengaturan pola makan dengan membatasi konsumsi jenis makanan tertentu ketika sedang mengalami diare atau gangguan pencernaan lainnya.
Makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah makanan yang memiliki serat yang padat tetapi mudah dihaluskan, sehingga tidak memberatkan kerja organ pencernaan.
Selama menjalani diet ini, sebaiknya hindari konsumsi makanan atau minuman tinggi gula, makanan berminyak, susu dan bermacam olahannya.
Beberapa jenis makanan tersebut bisa memperburuk gangguan pencernaan yang dialami. Selain itu, hindari juga konsumsi alkohol dan kafein.
Namun, perlu diingat bahwa fungsi diet satu ini hanya untuk membantu organ pencernaan bekerja dengan baik selama terjadi diare, tidak bisa menggantikan nutrisi yang hilang. Oleh karena itu, diet ini sebaiknya tidak dilakukan lebih dari satu hari.
Kekurangan nutrisi dan variasi jenis makanan ketika menjalani diet dapat diminimalisir dengan memperhatikan beberapa tips, seperti memilih makanan alternatif, mengonsumsi protein sebagai makanan pendamping, dan mencegah dehidrasi.
Beberapa jenis makanan alternatif yang bisa dikonsumsi selama menjalani diet BRAT adalah sereal, pasta, dan sayur dalam bentuk sup. Namun, hindari mengonsumsi makanan pedas, asam, sayuran mentah dan makanan yang digoreng hingga kering.
Selain itu, konsumsi protein sebagai makanan pendamping seperti tahu atau telur rebus, yang mudah dicerna. Namun, hindari sumber protein dari kacang-kacangan karena memiliki serat yang sulit dicerna.
Teh hitam mengandung tanin yang mampu membantu meredakan diare, sedangkan yoghurt mengandung banyak bakteri baik yang bisa mengurangi gejala diare. Keduanya bisa dikonsumsi selama menjalani diet tersebut.
Diet BRAT dapat membantu meredakan diare jika dilakukan dengan benar. Namun, jika gejala diare tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"