KONTEKS.CO.ID – Disentri merupakan peradangan dan infeksi pada usus, yang mengakibatkan diare yang mengandung darah atau lendir.
Gejala Disentri lain yang mungkin termasuk kram perut, mual, muntah, dan demam. Penyebab penyakit disentri basiler adalah  infeksi bakteri shigella (paling umum ditemui).
Namun demikian, bakteri Campylobacter, E. coli, dan Salmonella, juga dapat menyebabkan disentri basiler.
Risiko penyakit ini dapat meningkat karena beberapa faktor, yaitu:
- Kebersihan diri kurang, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar.
- Benda yang terkontaminasi parasit atau bakteri penyebab disentri, yang masuk ke dalam mulut seseorang.
- Makanan dan air yang terkontaminasi kotoran manusia.
- Daerah dengan ketersediaan air bersih yang tidak memadai.
- Lingkungan dengan tempat pembuangan limbah yang tidak tertata dengan saksama.
- Penggunaan pupuk untuk tanaman yang berasal dari kotoran manusia.
Gejala yang dapat muncul 1-3 hari setelah terinfeksi. Pada beberapa orang, gejalanya membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul. Namun, ada juga yang tidak mengalami gejala sama sekali.
Setiap jenis memiliki gejala yang sedikit berbeda.
Disentri basiler menyebabkan gejala seperti:
- Diare dengan kram perut.
- Demam.
- Mual dan muntah.
- Darah atau lendir pada diare.
Disentri amuba biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa kasus, gejala dapat muncul 2-4 minggu setelah terinfeksi. Berikut ini beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
- Mual.
- Diare.
- Kram perut.
- Penurunan berat badan.
- Demam.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"