KONTEKS.CO.ID — Jika Anda pernah melihat darah dalam tinja Anda, ini bisa menjadi salah satu kondisi yang membuat khawatir.
Buang air besar berdarah, atau yang sering kita sebut BAB berdarah, adalah gejala yang bisa muncul akibat berbagai kondisi.
Artikel ini akan membahas tentang pengertian BAB berdarah, penyebab-penyebabnya, dan tanda-tandanya seperti disarikan dari berbagai sumber.
Pengertian BAB Berdarah
BAB berdarah adalah kondisi di mana darah muncul dalam tinja saat seseorang buang air besar.
Ini bisa berupa darah yang terlihat jelas atau hanya sejumlah kecil darah yang mencampur dengan tinja.
Sehingga gejala ini tidak boleh kita abaikan, karena bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius.
Penyebab BAB Berdarah
Ada banyak penyebab potensial dari BAB berdarah, mulai dari masalah ringan hingga kondisi medis yang serius, berikut beberapa penyebab umumnya meliputi:
1. Wasir
Pertama ada wasir atau ambeien merupakan salah satu kondisi umum di mana pembuluh darah di dalam rektum atau anus membengkak.
Wasir biasanya tidak serius dan sering kali terjadi karena tekanan berlebihan saat buang air besar, seperti saat mengejan karena sembelit atau faktor lain seperti kehamilan.
2. Fisura Anus
Penyebab selanjutnya yaitu ada fisura anus yaitu kondisi simana ketika terjadi robekan pada lapisan saluran anus.
Seperti wasir, fisura anus juga sering terjadi setelah mengejan saat buang air besar.
Meskipun beberapa fisura anus bisa sembuh dengan sendirinya, yang lain mungkin memerlukan perawatan medis.
3. Penyakit Radang Usus
Selanjutnya penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, dapat menyebabkan peradangan kronis di lapisan usus.
Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan dalam tinja dan sering kali bersamaan dengan gejala lain seperti sakit perut kronis dan diare.
Sehingga saat mengalami hal ini, Anda memelukan penanganan medis untuk meringankan penyebabnya.
4. Divertikulitis
Kemudian ada divertikulitis yang terjadi di usus besar ketika kantong-kantong kecil di lapisan dalam usus besar (divertikula) terinfeksi dan meradang.
Peradangan di dalam kantong divertikula dapat membuat pembuluh darah lebih rentan pecah, yang dapat mengakibatkan pendarahan dubur akut.
5. Kolitis Menular
Beberapa infeksi bakteri, seperti E. coli dan Clostridium difficile (C. diff), dapat menyebabkan kolitis hemoragik atau pendarahan dari usus besar.
Gejala umumnya meliputi diare berdarah, sehingga kondisi ini seringkali sembuh dengan sendirinya setelah infeksi diatasi.
6. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Beberapa IMS tertentu, seperti gonore, klamidia, dan sifilis, dapat menyebabkan peradangan dan pendarahan pada lapisan dubur.
Herpes juga dapat menyebabkan luka yang berdarah, sedangkan human papillomavirus (HPV) bisa menyebabkan kutil dubur yang mungkin berdarah.
IMS memerlukan perawatan khusus, jadi penting untuk segera mendapatkan diagnosis dan pengobatan.
7. Penyakit Tukak Lambung
Selanjutnya ada penyakit tukak lambung terjadi ketika asam lambung mengikis lapisan pelindung lambung atau menciptakan luka terbuka.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit perut yang membakar atau menggerogoti, dan dalam beberapa kasus, menyebabkan tinja berdarah.
8. Polip Usus Besar dan Kanker Kolorektal
Penyebab selanjutnya ada polip usus besar adalah pertumbuhan abnormal yang umum terjadi dan dapat berdarah jika ukurannya cukup besar.
Terkadang, polip ini bisa berubah menjadi kanker kolorektal, yang sering kali turut serta dengan pendarahan dubur.
Oleh karena itu, kanker ini merupakan salah satu kondisi paling serius yang dapat menyebabkan BAB berdarah.
Tanda-tanda BAB Berdarah
Anda harus tahu bahwa tanda-tanda BAB berdarah bisa bervariasi tergantung pada penyebabnya, namun gejala umumnya meliputi:
– Tinja berwarna merah terang atau berdarah.
– Darah segar dalam tinja.
– Rasa sakit atau ketidaknyamanan di area rektum atau anus.
– Perubahan dalam pola buang air besar, seperti diare atau sembelit yang tidak biasa.
Penting untuk ingat bahwa jika Anda mengalami BAB berdarah, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Kondisi ini bisa menjadi tanda peringatan yang serius untuk masalah kesehatan yang perlu segera medis tangani.
Sehingga jangan tunda-tunda untuk mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala ini.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"