KONTEKS.CO.ID – Malnutrisi atau lebih dikenal dengan gizi buruk merupakan kondisi dimana nutrisi yang diperlukan oleh tubuh tidak terpenuhi. Menukil dari berbagai sumber, malnutrisi ialah suatu kondisi saat tubuh tidak mendapatkan gizi atau nutrisi seimbang.
Kondisi ini dapat menyerang siapa pun, tapi kebanyakan kasus dialami oleh kelompok usia anak. Malnutrisi juga dapat diartikan sebagai nutrisi yang kelebihan atau kurang cukup. Keduanya sama-sama menjadi penyebab malnutrisi yang dapat mengganggu kesehatan.
Penyebab lain dari malnutrisi yaitu obesitas yang disebabkan oleh kombinasi faktor metabolik, keturunan, dan perubahan hormon dalam tubuh. Namun, faktor lingkungan, stress, dan pola hidup tidak sehat juga memiliki andil yang cukup besar.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa malnutrisi merupakan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi, di antaranya sebagai berikut.
1. Underweight, stunting, dan wasting
2. Kelebihan berat badan dan obesitas
3. Nutrisi yang tidak seimbang akibat kelebihan atau kekurangan mikronutrisi mineral dan vitamin
4. Penyakit tak menular yang berkaitan dengan pola makan seperti beberapa tipe kanker, diabetes, penyakit jantung, dan strok.
WHO juga menerangkan bahwa malnutrisi adalah jenis penyakit yang sering dialami negara yang berpenghasilan rendah hingga sedang.
Adapun gejala malnutrisi memiliki ciri khas tersendiri tergantung dari asupan vitamin dan mineral mana yang tidak terpenuhi. Contohnya:
1. Kekurangan vitamin A, menyebabkan mata kering, tingginya risiko infeksi, dan sulit melihat ketika malam hari atau dalam kondisi gelap
2. Kekurangan zat besi, mengalami gangguan fungsi otak dan sulit mengatuh suhu tubuh
3. Kekurangan yodium; kelenjar tiroid membesar, menurunnya produksi hormon tiroid, dan masalah pada perkembangan dan pertumbuhan tubuh
4. Kekurangan seng; nafsu makan menurun, rambut rontok, penyembuhan luka yang lebih lama, sering terkena diare, dan pertumbuhan tubuh terhambat
Sementara tanda dan gejala penderita malnutrisi dari kelebihan gizi antara lain:
1. Tubuh terlihat gemuk
2. Nyeri otot dan sendi
3. Sering merasa lelah
4. Mengalami kesulitan bernapas
5. Berisiko tinggi terhadap kegagalan pernapasan
6. Berat badan meningkat drastis.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"