KONTEKS.CO.ID – Emosi manusia adalah spektrum yang luas dan kompleks, dan satu di antara cara untuk mengekspresikan emosi adalah dengan menangis.
Namun, masih banyak mitos seputar kesedihan dan ekspresi emosi yang perlu diperjelas.
Berikut adalah fakta-fakta berdasarkan riset dan pandangan ahli yang membantah anggapan keliru tersebut.
1. Perasaan sedih adalah tanda kelemahan
Menurut riset dalam Very Well Mind, menunjukkan emosi negatif seperti kesedihan bukanlah tanda kelemahan.
Justru, melepaskan emosi negatif membantu menurunkan tingkat stres dan mengatasi rasa takut.
Menahan atau memendam emosi malah dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan gangguan fisik.
2. Perempuan lebih emosional dibanding laki-laki
Pandangan umum bahwa perempuan lebih emosional dibandingkan laki-laki dibantah oleh Liz Wilson, seorang behavioral scientist.
Ekspresi emosi tidak terpengaruhi oleh jenis kelamin, dan mengekspresikan atau menahan perasaan lebih tentang individu daripada gender.
3. Orang yang depresi sering menangis
Fakta menunjukkan bahwa orang yang mengalami depresi tidak selalu menangis. Kadang, mereka merasa hampa dan apatis sehingga tidak menangis sama sekali.
Kondisi trauma dan depresi juga bisa membuat seseorang kesulitan mengekspresikan emosi, termasuk kesedihan, tetapi ini dapat bervariasi pada setiap individu.
4. Bisa mengganggu tidur
Menangis dapat membantu proses tidur juga dapat meluapkan emosi dan membantu dalam peralihan dari stres ke homeostasis, membuat seseorang merasa lebih nyaman untuk beristirahat.
Kegiatan yang menguras energi juga memicu keinginan untuk tidur.
5. Menangis bikin mood makin buruk
Sebaliknya, menangis dapat menurunkan hormon stres dan meningkatkan hormon oksitosin dan endorfin, yang membantu meningkatkan suasana hati, rasa nyaman, serta meredakan stres dan kecemasan.
Kesedihan dan menangis adalah bagian alami dari kemanusiaan. Jangan malu untuk mengekspresikan emosi negatifmu karena menahan perasaan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"