KONTEKS.CO.ID – Kopi, minuman yang begitu akrab di kalangan masyarakat ternyata memberikan dampak yang beragam pada tiap orang yang meminumnya.
Ada yang mengklaim tidak merasakan perubahan apa pun setelah menyeruput segelas kopi, sementara yang lain mungkin menunjukkan reaksi-reaksi yang berbeda.
Beberapa orang mungkin merasakan tangan mereka bergetar, perut melilit, atau bahkan jantung berdebar saat minum kopi.
Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa reaksi-reaksi ini bukanlah tanda sedang jatuh cinta, meskipun gejalanya serupa.
Lalu, pertanyaan muncul: mengapa minum kopi bisa membuat jantung berdebar kencang?
Jawabannya sebenarnya terkait dengan kandungan kafein dalam minuman ini. Berikut penjelasan yang lebih mendalam.
Peran Kafein dalam Kopi terhadap Jantung
Kafein, zat aktif dalam kopi, memiliki pengaruh yang beragam pada jantung. Namun, dampak paling signifikan terjadi saat kafein ikut mengalir bersama aliran darah.
Ketika Anda menyeruput kopi, kafein dalam minuman tersebut memasuki aliran darah melalui perut dan usus kecil.
Selanjutnya, kafein yang sudah masuk dalam darah merangsang sistem saraf pusat. Ini akhirnya memicu berbagai reaksi dalam tubuh, salah satunya adalah peningkatan detak jantung yang membuatnya berdebar lebih cepat dan kencang.
Mengapa Minum Kopi Bikin Jantung Berdebar Kencang?
Kafein, sebagai kandungan utama dalam kopi, memiliki kemampuan mempengaruhi jantung. Ketika kafein dikonsumsi dalam jumlah besar, tubuh menghasilkan lebih banyak epinefrin (atau disebut juga adrenalin).
Saat tingkat epinefrin tinggi, tekanan darah dan kekuatan detak jantung juga meningkat. Inilah yang akhirnya mengakibatkan detak jantung menjadi lebih cepat dan terasa berdebar kencang.
Meskipun efek ini mungkin tidak begitu terasa bagi beberapa orang, tergantung pada tingkat toleransi tubuh terhadap kafein, bagi mereka yang lebih rentan terhadap gangguan irama jantung, bahkan konsumsi kafein dalam jumlah kecil dapat memicu detak jantung yang tidak teratur, yang disebut juga sebagai palpitasi.
Reaksi ini sebenarnya normal sebagai respons terhadap dosis kafein yang tinggi. Biasanya, gejala ini akan mereda seiring tubuh memproses kafein dan epinefrin yang dihasilkan.
Namun, pada orang yang sensitif terhadap kafein, efek ini bisa berlangsung lebih lama, bahkan dalam beberapa hari.
Apakah Sebaiknya Berhenti Minum Kopi?
Setelah memahami mengapa minum kopi bisa membuat jantung berdebar kencang, jawaban atas pertanyaan ini sebenarnya bergantung pada kondisi kesehatan masing-masing orang.
Para ahli merekomendasikan batas asupan kafein sekitar 400 miligram per hari, setara dengan dua cangkir kopi. Namun, angka ini bisa bervariasi tergantung pada kondisi tubuh.
Jadi, jika setelah meminum kopi jantung Anda berdebar dengan intensitas yang tidak biasa, lebih baik berkonsultasi dengan tenaga medis.
Hal ini penting untuk menilai sensitivitas Anda terhadap kafein serta reaksi tubuh Anda secara spesifik.
Ingatlah, minum kopi bisa memberikan kenikmatan, tetapi juga penting untuk memahami dampaknya pada tubuh Anda. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"