KONTEKS.CO.ID – Emas palsu tengah meresahkan masyarakat China di tengah reli emas harga emas baru-baru ini yang memicu lonjakan banderol emas batangan.
Ribuan orang di Tiongkok telah tertipu untuk membeli emas palsu. Yakni, emas berkualitas rendah atau buatan setelah mencoba membeli apa yang disebut “emas 999” secara online, menurut pemerintah.
Bentuk emas yang paling murni biasa disebut dengan emas 999, karena memiliki kandungan emas sebesar 99,9%. Kadang-kadang juga disebut sebagai emas 24 karat.
“Emas palsu menjadi masalah besar di China karena semakin banyak orang yang ingin menabung untuk membeli emas,” kata Direktur Pelaksana China Market Research Group Shaun Rein, mengutip CNBC, Sabtu 4 Mei 2024.
China adalah negara dengan permintaan konsumen terbesar terhadap emas batangan. Mereka telah mengambil alih posisi India sejak 2023 untuk menjadi pembeli perhiasan emas terbesar di dunia.
Konsumen China membeli 603 ton perhiasan emas tahun lalu, melonjak 10% dari tahun 2022, menurut data dari Dewan Emas Dunia.
“Hal utama yang dapat konsumen lakukan untuk melindungi diri mereka adalah membeli dari sumber yang memiliki reputasi baik. Baik secara online atau di toko,” kata Nikos Kavalis, mitra pendiri Metals Focus.
“Permintaan akan emas bertambah dengan konsumen China yang tidak canggih. Dan investor yang tidak mampu membedakan antara emas 24 karat dan emas berkualitas lebih rendah. Ini telah memunculkan penipu,” tambah Rein.
Laporan Emas Palsu di Toko Online Meningkat
Laporan tentang meningkatnya penipuan emas muncul di media lokal dan situs perlindungan konsumen seperti Heimao Tousu. Yakni, platform layanan konsumen pihak ketiga di bawah raksasa teknologi Sina.
Salah satu pengguna yang terlaporkan membeli lima liontin emas seharga Rp4,5 juta di platform e-commerce online Taobao mengatakan, dia mengetahui emas itu palsu setelah melakukan uji nyala.
Emas palsu menjadi lebih gelap atau memperlihatkan warna kehijauan saat kita letakkan di bawah api. Sedangkan emas murni menjadi lebih terang jika terkena panas.
Pengguna lain mengeluh karena membeli produk emas dari pengecer online Pinduoduo. Namun produk tersebut tiba dengan karat.
Pengguna mengaku telah membawanya ke toko perhiasan untuk mereka nilai, dan mereka memberi tahu bahwa emasnya palsu.
Pengelola Taobao dan Pinduoduo tidak menanggapi permintaan komentar CNBC. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"