KONTEKS.CO.ID – Pergerakan tangan berulang kali dengan cara yang sama, seperti aktivitas mengetik dan menggunakan mouse komputer dapat memicu seseorang terkena sindrom lorong karpal atau carpal tunnel syndrome, sebuah kondisi ketika saraf di dalam pergelangan tangan terhimpit atau tertekan.
Biasanya sindrom ini menimbulkan gejala, antara lain:
–Â Kesemutan.
–Â Sakit dan mati rasa di sekitar jari-jari tangan dan tangan.
–Â Lemahnya otot tangan.
Gejala-gejala tersebut sering kali hilang dan timbul hingga membuat banyak penderitanya terganggu saat beraktivitas sehari-hari.
Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah suatu kondisi yang mempengaruhi tangan dan jari. Kondisi ini dapat menyebabkan pasien merasa kesemutan, mati rasa, atau nyeri.
Gejala ini biasanya berkembang perlahan dan memburuk di malam hari. Jempol, jari tengah dan telunjuk paling sering terkena.
Terowongan karpal adalah lorong di pergelangan tangan yang berisi saraf median dan sembilan tendon yang membantu menggerakkan jari.
Pembengkakan saraf, tendon, atau keduanya dapat menekan saraf median dan menyebabkan carpal tunnel syndrome (CTS). Mencubit atau menekan saraf median menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan terkadang nyeri di area yang terkena saraf.
Carpal tunnel syndrome biasanya terjadi pada wanita. Kondisi seperti diabetes meningkatkan risiko kerusakan saraf median.
Pembengkakan, seperti rheumatoid arthritis, dapat memengaruhi tendon di pergelangan tangan Anda. Perubahan keseimbangan cairan tubuh.
Kondisi medis tertentu, seperti menopause, obesitas, penyakit tiroid, dan gagal ginjal, dapat meningkatkan risiko Anda. Faktor tempat kerja seperti alat getar dan pekerjaan pabrik.
CTS (Carpal Tunnel Syndrome) dapat terjadi akibat kompresi atau kejepitan saraf median, namun penyebab pasti dari kompresi saraf ini belum diketahui.
Namun, ada risiko seseorang terserang CTS. Itu adalah:
- Faktor genetik dalam keluarga dengan CTS, cedera pergelangan tangan.
- Hampir setengah dari wanita hamil mengalami CTS selama kehamilan.
- Pekerjaan manual yang berat dan berulang. Mengetik terus-menerus. Kondisi lain seperti rheumatoid arthritis dan diabetes. Gejala sindrom terowongan karpal
- Selain kesemutan, mati rasa, atau mati rasa dan nyeri di banyak tempat di tangan.
- Gejala CTS (Carpal Tunnel Syndrome) lainnya termasuk kelemahan pada ibu jari dan nyeri pada tangan atau lengan.
Gejala dapat muncul pada satu atau kedua tangan secara bersamaan. Namun, dalam kebanyakan kasus, CTS akhirnya mempengaruhi kedua tangan.
Selain yang disebutkan di atas, gejala CTS lainnya meliputi:
- Sakit di lengan. Itu menjadi tidak sensitif terhadap sentuhan.
- Pembengkakan, kekeringan dan perubahan warna tangan.
- Penurunan fungsi pada jari dan tangan yang terkena CTS.
- Â Menekan tombol di baju, mengetik, atau mengambil benda dengan jari.
- Tangan dan jari yang terkena CTS menjadi sulit digerakkan.
- Saat Anda mengetik, tekan tombol di pakaian Anda, atau ambil objek dengan jari Anda.
Dilansir dari siloam hospital2, berikut sejumlah peregangan sederhana yang bisa dicoba untuk mengatasi carpal tunnel syndrome:
1. Peregangan jari-jari.
Buat kepalan, lalu buka jari hingga mengarah ke atas seperti gerakan menyuruh seseorang untuk berhenti.
2. Peregangan karpal.
Letakkan telapak tangan di dinding dan arahkan jari ke bawah. Tarik ibu jari ke belakang dengan satu tangan lainnya.
3. Peregangan otot pergelangan tangan.
Kepalkan tangan, lalu tarik kepala ke bawah dengan satu tangan lainnya. Tahan, lalu lepaskan.
Selain mempraktikkan peregangan tersebut, disarankan juga untuk menghindari kegiatan yang banyak menggunakan tangan dan jari tangan untuk sementara waktu jika kondisi kian memburuk.
Dalam beberapa kasus, penderitanya perlu menjalani pengobatan hingga menggunakan penyangga pada pergelangan tangan (wrist support).
Segera konsultasikan kondisi pergelangan tangan dan tangan Anda ke dokter spesialis saraf jika mengalami gejala-gejala carpal tunnel syndrome yang semakin menganggu.
Pastikan juga Anda rutin melakukan peregangan, terutama bagi Anda yang bekerja kantoran dan beraktivitas menggunakan pergelangan tangan dan tangan secara berulang.
Cegah lebih baik daripada mengobati! Karena tangan yang sehat adalah awal produktivitas optimal. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"