KONTEKS.CO.ID – Harga emas di pasar global terprediksi akan mengalami penguatan pada Senin 20 Mei 2024. Selain itu, harga emas memiliki kemungkinan mencapai rekor tertinggi pada perdagangan di awal pekan ini.
Sentimen positif terkait harga emas ini terpicu oleh penantian investor terhadap sinyal penurunan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).
Pada penutupan perdagangan Jumat 17 Mei 2024, harga emas spot naik 1,5% menjadi USD2.415,83 per troy ounce. Angka ini mendekati level tertinggi sepanjang masa di USD2.431,29 yang tercapai pada 12 April 2024.
Sementara itu, harga emas berjangka Comex di New York Exchange AS mencatatkan kenaikan 1,3% ke level USD2.417,40 per troy ounce, berhasil melewati rekor tertinggi sebelumnya.
Analis Komoditas, Lukman Leong, menyatakan harga emas berpotensi terus naik minggu ini.
Investor tengah menanti serangkaian pidato dari pejabat The Fed, khususnya Ketua Fed, Jerome Powell yang harapannya akan memberikan sinyal dovish atau pelunakan kebijakan moneter.
“Tidak ada data ekonomi penting AS minggu ini, namun banyak pejabat The Fed yang akan memberikan pidato, termasuk Powell dan risalah pertemuan FOMC,” ujar Lukman, Minggu 19 Mei 2024.
Pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Mei 2024, The Fed masih menahan suku bunga di kisaran 5,25% hingga 5,5%.
Ini terjadi di tengah laporan inflasi AS yang menunjukkan kenaikan indeks harga konsumen (CPI) sebesar 3,4% secara year-on-year (YoY) pada April 2024.
Menurut data yang rilis oleh pemerintah AS pada Rabu 15 Mei 2024, CPI yang tidak termasuk biaya makanan dan energi meningkat 0,3% dari Maret 2024. Ini menurun untuk pertama kalinya dalam enam bulan.
Menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS, lebih dari 70% kenaikan tersebut akibat kontribusi dari sektor tempat tinggal dan bahan bakar.
Meskipun angka inflasi ini mungkin memberikan harapan kepada The Fed bahwa tren penurunan inflasi akan berlanjut, para pejabat ingin melihat data tambahan sebelum mempertimbangkan pemotongan suku bunga.
Menurut CME Fedwatch Tool, pelaku pasar saat ini memperkirakan ada probabilitas sebesar 67% bahwa The Fed akan memotong suku bunga pada September 2024.
Selain faktor kebijakan moneter, situasi geopolitik di Timur Tengah juga menjadi perhatian yang mempengaruhi sentimen harga emas.
Lukman memperkirakan harga emas pekan ini akan berada di rentang USD2.350 hingga USD2.430 per troy ounce.
Dengan berbagai faktor tersebut, pasar emas minggu ini diharapkan dapat memberikan keuntungan signifikan bagi investor, terutama dengan adanya peluang tembus rekor baru di tengah ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan situasi global yang dinamis.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"