KONTEKS.CO.ID – Makanan enak saat lebaran ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Untuk mencegahnya, lakukan detoks tubuh segera setelah idulfitri. Berikut ini cara detoks tubuh Anda.
Nikmatnya bersama keluarga dan kerabat, Idul Fitri menawarkan berbagai macam hidangan lezat.
Mulai dari opor ayam, rendang daging, gulai kambing dan makanan khas hari raya lainnya. Tak ayal, setiap orang cenderung menggila dan makan berlebihan saat Idul Fitri. Hati-hati dengan kolesterol tinggi!
Padahal, sebagian besar makanan yang disajikan saat Lebaran diketahui tinggi lemak dan kalori.
Jika Anda mengambil terlalu banyak, tubuh Anda harus bekerja lebih keras untuk mencernanya. Ini meningkatkan kadar kolesterol “jahat” dalam tubuh.
Untuk mencegahnya, penting untuk melakukan detoksifikasi tubuh setelah lebaran. Bagaimana?
Hiperkolesterolemia disebabkan oleh peningkatan kadar kolesterol jahat (juga disebut LDL) dalam darah. Akibatnya, jumlah kolesterol melebihi batas normal. Jika dibiarkan, kolesterol dapat menumpuk di pembuluh darah Anda.
Ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Untuk mencegahnya, lakukan detoks tubuh segera setelah idulfitri. Cara membersihkan atau mendetoksifikasi tubuh Anda:
1. Minum banyak air
Air tidak hanya memuaskan dahaga Anda, tetapi juga membantu menyaring kotoran yang mengendap di ginjal, hati, dan usus Anda dan menjadi getah bening.
Air juga membantu meningkatkan sirkulasi dalam tubuh. Produk limbah yang disaring diekskresikan dalam urin, napas yang dihembuskan, atau keringat. Cobalah untuk minum setidaknya 8 gelas air setiap hari.
2. Kurangi asupan gula dan makanan olahan
Gula dan makanan olahan dianggap sebagai pemicu utama penyakit kronis. Asupan makanan manis dan olahan yang berlebihan dikaitkan dengan obesitas, penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Penyakit ini mengganggu proses detoksifikasi alami tubuh dengan cara merusak organ vital seperti hati dan ginjal.
3. Perbanyakan sayuran dan buah-buahan
Serat yang ditemukan dalam sayur dan buah membantu tubuh membuang produk limbah dan zat yang tidak dibutuhkan. Makan buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian secara teratur setiap hari agar pencernaan tetap berjalan lancar.
4. Pengurangan garam
Bagi sebagian orang, detoks adalah cara membuang kelebihan air dalam tubuh. Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menyebabkan tubuh kehilangan kelebihan air, terutama jika Anda memiliki kondisi yang memengaruhi ginjal atau hati, atau jika Anda tidak memilikinya. t minum cukup air.Ini bisa menahan banyak kelembaban.
Penumpukan cairan berlebih ini menciptakan perasaan kembung dan mengisi perut. Oleh karena itu, kurangi dulu asupan garam Anda dan minumlah banyak cairan.
Minum banyak air dapat mengurangi pelepasan hormon antidiuretik, meningkatkan intensitas buang air kecil, dan mengeluarkan lebih banyak air dan produk limbah dari tubuh.
5. Tetap aktif bergerak
Olahraga teratur terbukti mengurangi risiko berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya.
Olahraga diyakini dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, secara otomatis membantu sistem detoksifikasi berfungsi dengan baik. Bertujuan untuk berolahraga setidaknya 150-300 menit per minggu.
6. Tidur yang cukup
Tidur yang cukup berkualitas setiap malam juga meningkatkan imunitas tubuh. Tidur memungkinkan otak Anda untuk beristirahat dan mengeluarkan produk limbah beracun yang menumpuk sepanjang hari.
Jika Anda menderita kurang tidur, tubuh Anda tidak punya waktu untuk melakukan fungsi-fungsi ini, sehingga racun menumpuk dan memengaruhi kesehatan Anda. Orang dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 7-8 jam setiap hari.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"