KONTEKS.CO.ID – JD.ID bangkrut ada dalam berita ini. E-commerce raksasa China, JD.com, menutup bisnisnya di Indonesia (JD.ID) dan Thailand (JD Central). Usut punya usut, secara tak langsung ini buah dari pertarungannya dengan Alibaba Group.
JD.com mengubah strateginya di Tanah Air sehingga operasional platform di Indonesia harus ditutup. Padahal perusahaan di bawah bendera PT Jingdong Indonesia Pertama itu sudah berjalan selama delapan tahun, dan masyarakat pada akhirnya mengasumsikan JD.ID bangkrut.
Berdasarkan laporan retailbum, JD.ID ditutup karena perusahaan ingin memfokuskan pada strategi internasionalnya pada rantai pasokan dan layanan logistik.
Jika di Indonesia JD.com akan tutup pada akhir Maret, nasib lebih menyedihkan dialami JD Central di Thailand. Mereka akan sepenuhnya undur diri dari sana pada 3 Maret 2023. Tepatnya empat tahun setelah meluncurkan situs JD Central.
“JD.com akan terus melayani pasar global, termasuk Asia Tenggara, melalui infrastruktur rantai pasokannya,” kata perusahaan tersebut. “Kami berkembang di pasar internasional dengan berfokus pada membangun jaringan rantai pasokan lintas batas dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya.”
Pergeseran dalam strategi perusahaan meniru saingan utamanya, Alibaba Group, yang menggandakan penawaran layanan seperti manajemen rantai pasokan dan pergudangan di pasar internasional.
“Kedua perusahaan memutar strategi mereka untuk memotong biaya di tengah pertumbuhan yang melambat dan tindakan keras Pemerintah China yang terus berlanjut terhadap perusahaan internet,” menurut Bloomberg. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"