KONTEKS.CO.ID – Kubis merah selalu berhasil mencuri perhatian saat kita berbelanja di pasar atau supermarket terdekat. Warna merah keunguan menjadi daya tarik dari sayuran ini.
Kubis merah ini sendiri cukup jarang ditemukan di Indonesia. Berikut adalah 5 fakta menarik tentang kubis merah yang patut untuk diketahui:
1. Asal – Usul
Kubis merah berasal dari Eropa. Kubis merah sudah ada di Inggris sejak tahun 1570.
Salah satu produsen terbesar kubis merah adalah eropa timur. Namun, Anda dapat menemukan sayuran ini tumbuh di beberapa wilayah di Amerika dan China. Seperti kubis lainnya, kubis merah ini hanya dapat tumbuh di daerah dengan iklim yang cukup dingin.
2. Makanan Sehari-hari
Meskipun kubis merah yang ada di supermarket memiliki harga yang cukup mahal, kubis merah dulunya adalah makanan yang umum dikonsumsi oleh rakyat biasa. Pada abad ke-14 di Eropa, kubis merah merupakan bagian dari makanan sehari-hari dan bahkan menjadi stok makanan untuk musim dingin.
Baru pada abad ke-18, kubis merah mulai menjadi populer di kalangan bangsawan.
3. Warna
Warna kubis merah dapat bervariasi tergantung pada pH tanah. Ketika berada di tanah asam, warnanya akan cenderung lebih merah. Di tanah dengan pH netral, warnanya akan lebih keunguan.
Warna merah keunguan pada kubis merah ini berasal dari zat flavonoid yang terkandung di dalamnya. Zat flavonoid tersebut adalah jenis anthocyanin yang bertanggung jawab untuk memberikan warna merah, pink, atau ungu pada tanaman.
4. Kandungan Antioksidan Lebih Tinggi dari Kubis Hijau
Kubis merah mengandung lebih banyak antioksidan daripada dengan kubis hijau. Kubis ini memiliki warna yang cantik dan juga merupakan saudara dari kubis, dan brokoli. Selain itu, kubis merah sering digunakan dalam berbagai hidangan seperti salad dan rasanya tidak jauh berbeda dari kubis hijau.
5. Mengandung banyak antosianin
Warna merah keunguan pada kubis merah karena ada kandungan antosianin yang tinggidalam sayuran ini.
Tidak hanya memberikan estetika warna yang menarik, antosianin juga memberikan manfaat kesehatan untuk kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa antosianin terkait dengan penurunan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"