KONTEKS.CO.ID – Malika anak perempuan yang diculik di Gunung Sahari, Jakarta Pusat kerap mendapat perlakuan kasar.
Malika yang masih berusia 6 tahun diculik dari rumahnya di kawasan Gunung Sahari Jakarta Pusat, Desember 2022 lalu.
Menurut Onih, orang tua Malika. Anaknya kerap dimarahi hingga dipukul pelaku penculikan di Gunung Sahari, Jakarta Ousat bernama Iwan Sumarno (42) itu.
Kepada ibunya, Malika mengaku kelelahan lantaran diajak berjalan memungut sampah sepanjang hari.
Malika, kata Onih, setiap hari diajak berjalan mulung barang bekas siang dan malam oleh pelaku.
“‘Bu, kaki aku capek, pegel.’ Kenapa emangnya? ‘Aku jalan terus dari sore sampe malem, ntar pagi aku tidur sampe siang, entar siang… gitu melulu‘,” ungkap Onih kepada wartawan, dikutip Kamis 4 Januari 2023.
Kepada penculiknya itu, Malika sempat berkata tak mau ikut memulung dan ingin pulang ke ibunya.
Permintaan Malika itu langsung disambut Iwan Sumarno dengan kemarahan dan pukulan.
“Aku bilang minta pulang lalu dimarahin, dibentak, kadang dipukul,” ucap Onih menirukan Malika.
Bahkan, jika Malika mengatakan ingin pulang dan kangen dengan ibunya diancam tidak diberi makan oleh Iwan Sumarno.
Selama dibawa penculik, Malika merengek ingin pulang ke ibunya. Namun justu pukulan yang diterimanya.
“Terus malemnya dia ngeringek karena saking kangen sama ibunya, bilang ‘om, aku pengin pulang, aku pengin ketemu ibu’, terus ‘berisik lu, entar gue pukul’. Entah masih ngerengek terus, entah apa kali ya si Malika, lalu dipukul di paha dua kali,” ujarnya.
Malika mengaku merasa capek diajak memulung dan kerap meminta sama pelaku untuk dipulangkan ke orang tuanya.
“Sore-sore aku diajak mulung, aku bilang aku nggak mau, aku mau ketemu sama ibu. Terus dia bilang ‘berisik lu, entar gue tabok lu, gue pukul lu’ terus mulut aku ditabok,” ujar Onih menirukan Malika.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"