KONTEKS.CO.ID – Tentara Nigeria berhasil menyelamatkan 17 pelajar dan seorang wanita yang menjadi sandera dalam penculikan pria bersenjata dua minggu lalu.
Pelaku menculik warga di negara bagian Sokoto di barat laut.
Gubernur negara bagian itu, Ahmed Aliyu Sokoto, mengumumkan keberhasilan penyelamatan pada hari Sabtu, 23 Maret 2024.
“Semua anak telah terselamatkan dalam kondisi sehat dan siap untuk bertemu kembali dengan orang tuanya,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Operasi penyelamatan para siswa Tsangaya dilakukan oleh tentara Nigeria dengan koordinasi dari kantor Penasihat Keamanan Nasional.
Menurut Gubernur Sokoto, para siswa berhasil bebas pada hari Jumat, 22 Maret 2024.
Sementara itu, pemilik sekolah Liman Abubakar Bakuso mengatakan dia melakukan perjalanan ke ibu kota Sokoto untuk membawa kembali para siswanya.
“Tidak ada uang tebusan yang dibayarkan karena saya tidak dihubungi dan orang tua dari anak-anak tersebut tidak ada hubungannya dengan pembayaran uang tebusan,” kata Bakuso kepada Reuters.
Sebelumnya, aksi penculikan terjadi di sekolah Tsangaya pada tanggal 9 Maret.
Kejahatan itu terjadi hanya dua hari setelah penculikan massal anak-anak sekolah di Kaduna yang masih dalam pencarian hingga saat ini.
Para penculikan merupakan kelompok kriminal tanpa afiliasi ideologis.
Pelaku hanya menargetkan uang tebusan. Tentu hal tersebut menghancurkan keluarga dan masyarakat yang terpaksa mengumpulkan tabungan dan menjual harta benda untuk membayar uang tebusan demi pembebasan sandera.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"