Sumba: Ruang Bernapas yang Ia Cari
Begitu sampai di Sumba, Ji Chang Wook terlihat benar-benar melambat. Hamparan alam yang luas, angin yang tenang, dan langit terbuka membuatnya punya waktu untuk berhenti sejenak.
Setiap langkah yang ia ambil tampak lebih ringan. Lanskap Sumba memberi ruang untuk melihat hidup dari perspektif yang pelan tapi jernih.
Di sini, ekspresinya paling jujur. Seperti ada bagian dirinya yang akhirnya bisa beristirahat.
Chemistry Hangat dengan Para Genie
Selama perjalanan, ia ditemani enam Genie yaitu Dikta, Agung Karmalogy, Bryan Domani, Pevita Pearce, Maxime Bouttier, dan Vanesha Prescilla.
Dinamikanya berubah di tiap kota, tapi yang paling jelas adalah cara Ji Chang Wook menyesuaikan diri dengan kehangatan ala Indonesia.
Momen tenang bareng Dikta di Bali terasa natural. Agung membawa energi ceria. Bryan menghadirkan tawa-tawa spontan.
Di Yogyakarta, interaksi dengan Pevita dan Maxime terasa lebih dekat. Lalu di Sumba, kehadiran Vanesha menambahkan nuansa lembut yang pas dengan vibe pulau itu.
Baca Juga: Pemerintah Keberatan Putusan PTUN soal Somasi Hotel Sultan: Bakal Banding!
Indonesia yang Membuatnya Lebih Tulus
Dari Bali ke Yogyakarta lalu ke Sumba, terlihat perubahan kecil tapi penting: tatapannya makin hangat, geraknya makin lembut, dan caranya berinteraksi makin tulus.
Indonesia bukan cuma latar perjalanan tapi ruang yang bikin dia merasa aman untuk jadi dirinya sendiri.
Bali menenangkan. Yogyakarta menghangatkan. Sumba melapangkan. Semuanya membentuk healing yang terasa natural dan utuh.
Perjalanan lengkap Ji Chang Wook bisa kamu tonton di Abracadabra! The Galaxy of Ultimate Healing, eksklusif di Viu.***