Yang lebih ironis lagi, kata Denny, cerita dalam Film Lemah Santet Banyuwangi tersebut diadaptasi dari thread X milik Jeropoint.
Baca Juga: Profil Indofood, Raksasa Industri Makanan Indonesia dan Pemiliknya
Thread tersebut tentang tragedi pembantaian dukun di Banyuwangi yang terjadi tahun 1998 silam.
Menurutnya, peristiwa tersebut justru Banyuwangi yang menjadi tumbal dari sebuah permainan politik tingkat tinggi.
"Yang harus dipahami bahwa tragedi tahun 1998 di Banyuwangi kala itu justru banyak guru-guru ngaji yang menjadi korban pembantaian."
"Patut diduga penulis skenarionya miskin referensi sehingga terbatas pemahamannya."
Baca Juga: Hello Monsters, Ini Harga Tiket 2025 Konser BABYMONSTER Jakarta, Termurah Rp1.250 Ribu
"Jangan hanya demi dan atas nama bisnis serta ketenaran lalu tanpa berperasaan mencabik-cabik nama baik Banyuwangi," ungkapnya dengan pedas.
Jika hendak menyatir istilah Santet, lanjut Denny, mestinya tak mengabaikan terminologi.
Karena antar daerah itu ada keniscayaan keserupaan istilah ataupun nama, namun maksud dan tujuannya yang berbeda. Begitu juga halnya dengan istilah atau penyebutan Santet.***
Artikel Terkait
Anora Sapu Bersih Oscars 2025! Ini Daftar Kemenangan Film Independennya
Fakta Film No Other Land, Kisah Nyata Jurnalis Palestina dan Israel yang Menang Piala Oscar 2025
Viral No Other Land, Film Dokumenter Pemenang Oscar 2025 Ini Menggugah Kesadaran Global
Film Tinggal Meninggal dari Ide Jahil Kristo Immanuel: Bikin Senyum, Bikin Tegang, dan Bikin Mikir
7 Rekomendasi Film Religi di Netflix: Teman Ngabuburit yang Sarat Makna di Bulan Ramadan
Mickey 17 Dijuluki Film Tercepat 2025, Tembus 2 Juta Penonton di Box Office Korea, Lagi Tayang di Indonesia