“Program berbasis konsumsi seperti BLT hanya memberi dorongan jangka pendek. Untuk menopang rupiah secara berkelanjutan, perlu kebijakan yang memperkuat ekspor dan investasi,” jelasnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Meroket: Pecahan 1 Gram Tembus Rp2,48 Juta, Begini Rinciannya
Proyeksi Perdagangan Rupiah Hari Ini
Dengan kombinasi tekanan eksternal dan kebijakan domestik yang belum cukup kuat, nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.570–Rp16.600 per dolar AS.
Beberapa analis memperkirakan, pelemahan rupiah bisa berlanjut jika The Fed tetap mempertahankan nada hawkish, terutama menjelang rilis data inflasi AS akhir pekan ini.
Namun, potensi penguatan terbuka jika pasar merespons positif langkah pemerintah menjaga stabilitas fiskal dan inflasi domestik.
Baca Juga: Mimpi Prabowo Tiga Tahun Lagi Indonesia Punya Mobil Nasional
“Kalau inflasi dalam negeri tetap terkendali di bawah 3%, serta ekspor mulai pulih di kuartal IV, rupiah bisa kembali menguat ke bawah Rp16.500,” tambah Ibrahim.***