"Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri ESDM agar stok BBM, baik subsidi maupun nonsubsidi, dapat segera tersedia sesuai kebutuhan masyarakat," lanjutnya.
Sementara, seluruh aspek komersial juga akan dibahas lebih lanjut, dengan penekanan agar mekanisme berada dalam koridor hukum, aturan pemerintah, serta prinsip good corporate governance.
Adapun, pertemuan dengan SPBU swasta telah digelar dua kali, yakni Jumat 19 September 2025 dan Selasa 23 September 2025 kemarin.
Baca Juga: Yamaha Xmax Tech Max Akhirnya Hadir di Indonesia, Dibanderol Rp75 Juta Fitur Barunya Bikin Ngiler
Dalam pertemuan pertama, SPBU swasta menyatakan bersedia membeli produk BBM berbasis base fuel yang belum dicampur aditif dan pewarna.
Kemudian, Pertamina dan SPBU swasta juga bersepakat menggunakan mekanisme harga secara open book dan melibatkan pihak independen (join surveyor) untuk memastikan kualitas produk yang disalurkan.
Disebutkan, kesepakatan tersebut jadi dasar penting bagi terjaminnya transparansi dan kepastian pasokan di lapangan.
Pada pertemuan kedua, seluruh SPBU swasta hadir, yakni Vivo, AKR, Exxon, BP, dan Shell.
Kata Roberth, sejumlah perusahaan menyatakan masih memerlukan waktu untuk melakukan koordinasi dengan kantor pusat global masing-masing.
Namun, tambahnya, mereka menyampaikan komitmen yang sama untuk segera menyampaikan kebutuhan kuota tambahan.***