KONTEKS.CO.ID - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo berjanji akan menyelesaikan perbaikan fasilitas umum (fasum) yang rusak pasca penyampaian aspirasi di berbagai daerah Indonesia secepat mungkin.
Pemerintah kata dia, menargetkan perbaikan selesai maksimal dalam kurun waktu enam bulan agar tidak mengganggu layanan publik.
Ia berujar bahwa pendataan tentang kerusakan bangunan sudah dilakukan dan telah dibahas dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto. Terdapat tiga kriteria kerusakan fasilitas publik mulai dari ringan, sedang hingga berat.
Baca Juga: Kementerian PU Siapkan Anggaran Nyaris Rp900 Miliar Perbaiki Fasilitas yang Rusak Imbas Demonstrasi
"Kalau ringan, kurang dari satu minggu harus sudah selesai. Misalnya kaca-kaca pecah. Kalau sedang, mungkin bisa 3-4 bulan, dan kalau susah sampai berat, ya mungkin sekitar 6 bulanan," ucap Dody saat meninjau kerusakan Gerbang Tol Pejompongan, mengutip laman resmi Kementerian PU, Rabu, 3 September 2025.
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto kata Dody, prioritas utama yaitu memperbaiki fasilitas publik yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, seperti fasilitas jalan tol, halte, gedung perkantoran pemerintah, serta sarana pemerintahan di daerah.
"Ini kondisi tanggap darurat, kami anggarkan untuk perbaikan fasilitas publik di seluruh Indonesia sekitar Rp900 miliar. Diutamakan Jakarta dulu sebagai pusat pemerintahan," terangnya.
Baca Juga: Sejumlah Fasilitas Dirusak Demonstran, Transjakarta Hentikan Sementara Layanan
Ia menambahkan, langkah cepat Kementerian PU dalam memperbaiki fasilitas umum ini diharapkan mampu mengembalikan aktivitas masyarakat serta berdampak positif pada layanan publik dan pergerakan ekonomi.
Berdasarkan data terdapat 21 fasilitas umum rusak ringan, 18 rusak sedang, dan 35 rusak berat.
"Pemerintah bergerak cepat, tapi kami juga butuh waktu untuk memastikan semua perbaikan dilakukan dengan kualitas terbaik. Yang penting masyarakat jangan khawatir, kami akan tuntaskan," demikian Dody.***