KONTEKS.CO.ID - Bank Indonesia (BI) diperkirakan menahan siklus pelonggaran moneternya pada Rabu 20 Agustus 2025.
Hal ini untuk menilai dampak dari pemangkasan suku bunga sebelumnya.
Itu menyusul inflasi yang belakangan meningkat dan momentum ekonomi yang tetap solid pada kuartal lalu.
Perkiraan ini seperti tergambar dari survei yang dilakukan Reuters terhadap para ekonom.
Baca Juga: Calon Ketua The Federal Reserve, Kevin Warsh Siap Pangkas Suku Bunga AS
Setelah BI memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin bulan lalu, data menunjukkan ekonomi tumbuh 5,12 persen pada April–Juni.
Sementara inflasi naik menjadi 2,37 persen pada Juli dan mendekati titik tengah dari target BI di kisaran 1,5–3,5 persen.
Tren ini dapat mendorong BI menunda pemangkasan lebih lanjut hingga permintaan kredit benar-benar pulih.
Masih dari survei Rueters tersebut, lebih dari 80 persen ekonom, atau 24 dari 29 responden, memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25 persen.
Baca Juga: Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Menjadi 5,25 Persen
Sementara lima ekonom lainnya memproyeksikan penurunan 25 basis poin.
Suku bunga fasilitas simpanan dan pinjaman BI juga diperkirakan tetap di 4,50 persen dan 6,00 persen.
“Bukan hanya pertumbuhan PDB kuartal II yang lebih tinggi dari perkiraan, tetapi juga inflasi umum yang naik cukup signifikan pada Juli,” Euben Paracuelles, Kepala Ekonom ASEAN Nomura.
“Itu menjadi alasan tambahan bagi BI untuk berhenti sejenak dan menilai apakah kenaikan inflasi pangan akan menular ke inflasi inti.”