KONTEKS.CO.ID - Pasar properti di Jakarta, khususnya apartemen, sedang lesu berat. Banyak unit yang sudah rampung tapi tak kunjung laku.
Untuk menghindari kerugian lebih besar, para pengembang mulai banting harga demi menghabiskan stok.
Ketua Real Estat Indonesia (REI) Jakarta, Arvin F. Iskandar, mengungkapkan bahwa saat ini harga apartemen bisa anjlok sampai Rp11,8 juta per meter persegi.
Baca Juga: Jadwal Lengkap dan Hadiah BWF World Championship 2025 di Paris, Siap Dukung Jagoanmu!
"Daripada kosong tak laku, mending dijual dengan harga yang bisa dijangkau masyarakat," kata Arvin yang dilansir Konteks.co.id pada Senin, 11 Agustus 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari kerja sama REI dan Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan hunian layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Tangguh (MBT). Program ini menyasar unit ready stock yang sudah siap huni.
Target Masyarakat Berpenghasilan Tangguh
Dengan harga maksimal Rp11,8 juta/m2, masyarakat bisa mendapatkan apartemen mulai dari Rp200 juta hingga Rp600 jutaan.
Program ini hanya berlaku untuk warga KTP DKI dengan penghasilan maksimal Rp14 juta per bulan.
Pemprov DKI juga menyiapkan dana Rp500 miliar yang akan disalurkan melalui perbankan.
Baca Juga: Isu Blokir E Wallet Nganggur Bikin Heboh, PPATK Ungkap Transaksi Rp1,6 T Judi Online
Tidak hanya itu, pengembang ikut menyubsidi harga jual, termasuk bunga Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) agar tidak lebih dari 6 persen dengan tenor 15 tahun.
Beberapa proyek yang masuk program ini antara lain GP Plaza dan MTH Square milik PT Perdana Gapuraprima Tbk. Tahap awal ditargetkan 1.000 unit terjual.
Strategi Jangka Panjang: Bawa Pengembang ke Pasar Modal
Selain obral besar-besaran, REI Jakarta juga menyiapkan strategi jangka panjang. Menyadari ketatnya penyaluran kredit perbankan, REI berencana mengajak lebih dari 50 pengembang untuk masuk pasar modal.