KONTEKS.CO.ID - Pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia sepanjang hari ini didominasi sentimen positif, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,71 persen atau naik 49,71 poin ke posisi 7.097.
“Kinerja IHSG ditopang oleh lonjakan sektor infrastruktur yang mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 4,22 persen. Sementara sektor barang konsumsi sekunder justru mencatatkan penurunan terdalam sebesar 1,78 persen,” begitu analisis dari Tim Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam rilisnya pada Senin 14 Juli 2025.
Sebanyak 441 saham tercatat melemah, 329 saham bergerak stagnan, dan hanya 198 saham yang ditutup menguat. Indeks LQ45, yang berisi saham-saham unggulan, justru melemah dengan tekanan terbesar datang dari saham BMRI, CTRA, ACES, BBNI, dan ESSA.
Sepanjang hari ini, volume transaksi saham mencapai 23,26 miliar lembar, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1.772.000 kali.
Baca Juga: IHSG Tembus 7.130 di Awal Pekan: Tapi Kok Investor Asing Ramai-Ramai Jual Saham?
Total nilai transaksi tercatat sebesar Rp19,04 triliun, sementara kapitalisasi pasar menyentuh Rp12.640 triliun.
Menurut analisis Pilarmas, penguatan IHSG sejalan dengan tren positif yang terjadi di sebagian besar bursa saham Asia pada penutupan perdagangan hari ini.
Sementara itu, rencana tarif dari Amerika Serikat belum terlalu membebani pasar.
“Investor mulai mempertanyakan apakah rencana pengenaan tarif dari AS benar-benar akan direalisasikan. Presiden Trump memang telah mengumumkan rencana tarif 30 persen untuk impor dari Uni Eropa, Meksiko, Kanada, Jepang, dan Korea Selatan,” ujar Tim Pilarmas.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat, Kembali Bertengger di Atas Level 7.000
Namun, banyak pelaku pasar menilai langkah tersebut masih bersifat strategi negosiasi ketimbang keputusan final.
Apalagi, tenggat penerapan tarif itu diundur hingga 1 Agustus dan masih terbuka kemungkinan untuk ditunda kembali.
Beberapa negara kini tengah mengintensifkan upaya diplomasi untuk menghindari kebijakan tersebut, salah satunya Korea Selatan.
Pemerintah Korea Selatan optimistis dapat mencapai kesepakatan prinsip dengan AS sebelum batas waktu yang ditetapkan.