Untuk perusahaan swasta, telah menjalin kerja sama adalah United Tractors, PT Smart Mulia, hingga Kompas Gramedia Group.
Kolaborasi tersebut ditunjukkan untuk mempermudah pembeli dalam membayarkan cicilan rumahnya yakni melalui skema potong gaji dari kementerian, lembaga, maupun perusahaan tempatnya bekerja.
Dikatakan Setyawati, upaya tersebut juga bertujuan untuk mencapai target seluruh unit sudah habis terjual bahkan sebelum proyek selesai dibangun.
Baca Juga: Surabaya Tembus Top 10 Asia! Kota Pahlawan Jadi Primadona Baru Liburan Singkat, Apa Rahasianya?
"(Proses) bangunnya kan satu setengah tahun, tapi sudah terjual dulu sebelum selesai, seperti pesan Pak Menteri (Maruarar Sirait). Jadi, kami harus ada dulu konsumennya full 100 persen, kami bangun," jelasnya.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan, penting bagi Perum Perumnas untuk memastikan proyek yang dibangun dapat diserap oleh pasar, sehingga dapat meningkatkan penilaian investor terhadap kapabilitas perseroan.
Dia meyakini akan banyak investor yang tertarik untuk berkolaborasi dengan BUMN di bidang pengembangan perumahan tersebut.
Syaratnya, jika proyek pembangunan tersebut berhasil dengan legalitas yang terjamin, respons pasar yang baik, serta manfaat nyata bagi masyarakat.
"(Keberhasilan) itu akan melahirkan suatu kepercayaan dan akhirnya akan repeat order (kembali berbisnis bersama). Kalau orang sudah percaya, dia (investor) akan datang (dengan sendirinya)," katanya.***