ekonomi

Menkeu Sri Mulyani Ungkap Dampak Konflik Israel-Iran terhadap Ekonomi Indonesia

Selasa, 17 Juni 2025 | 22:03 WIB
Faktor Penurunan IHSG mulai dari Sentimen Ekonomi hingga Isu mundurnya Sri Mulyani (foto: instagram.com/smindrawati)

KONTEKS.CO.ID - Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati pada Selasa 17 Juni 2025, menyatakan keprihatinannya atas potensi dampak konflik yang tengah berlangsung antara Israel dan Iran terhadap perekonomian Indonesia.

Dalam konferensi pers, Sri Mulyani menjelaskan eskalasi ketegangan di Timur Tengah telah mendorong lonjakan harga minyak lebih dari 8 persen.

Semula dari di bawah USD70 per barel menjadi USD78 per barel.

Meskin harga kemudian terkoreksi ke sekitar USD75 per barel, ia menekankan ketegangan Iran-Israel tetap memberi pengaruh signifikan.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: APBN Defisit Rp21 Triliun per Mei 2025

“Ini adalah perkembangan yang bisa langsung berdampak besar pada kondisi ekonomi—baik melalui harga komoditas, nilai tukar, suku bunga, maupun arus modal,” ujarnya.

Sri Mulyani juga menyoroti kebijakan fiskal ekspansif Amerika Serikat yang dapat menggeser sentimen fiskal ke negara-negara maju, berpotensi menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi negara AS.

Menurutnya, kondisi ini menghadirkan dua risiko utama, yaitu volatilitas harga minyak dan pelemahan ekonomi global secara keseluruhan.

“Itulah kombinasi yang harus kita awasi dengan ketat, baik dari sisi tekanan inflasi akibat kenaikan harga maupun kenaikan imbal hasil, karena ketegangan geopolitik dan kebijakan fiskal. Dinamika ini berdampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Yuk Beli! Harga Emas Diramal Tembus Rp2 Juta Per Gram Imbas Perang Israel-Iran

Ia juga memperingatkan dampak lanjutan dari konflik Iran-Israel bisa menambah beban terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Meski penerimaan negara dari sektor migas bisa meningkat, sisi belanja berpotensi tertekan akibat ketergantungan Indonesia pada impor minyak.

Hingga akhir Mei 2025, harga minyak tercatat sebesar USD62,75 per barel, masih di bawah asumsi makro APBN 2025 sebesar USD82 per barel.

Sementara harga rata-rata minyak sepanjang tahun hingga Mei tercatat di angka USD70,05 per barel.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB