KONTEKS.CO.ID – Presiden Jokowi mengatakan tahun ini merupakan tantangan bagi ekonomi Indonesia ditengah situasi perekonomian global, meski begitu presiden meminta masyarakat tetap optimis mengatasi tantangan ini.
Hal tersebut dikatakan Presiden Jokowi saat membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia 2023, Senin 2 Januari 2023. “Pada 2023 ekonomi Indonesia diharapkan pertumbuhannya mencapai 5 persen. Kalau 2022 dipastikan sudah tumbuh di atas 5 persen,” katanya.
Sebelumnya, pada 10 Oktober 2022, managing Director Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva dan Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan resesi mengancam ekonomi global pada 2023. Bahkan ekonomi yang terhapus oleh perlambatan ekonomi dunia adalah antara sekarang dan 2026 sebesar 4 triliun USD.
Realitanya, prospek pertumbuhan Indonesia masih menghadapi risiko penurunan yang signifikan. Permintaan global yang melemah, kondisi pembiayaan global yang lebih ketat, arus modal keluar dan tekanan mata uang dapat menurunkan angka ekspektasi pertumbuhan ekonomi nasional.
IMF dan Bank Dunia menyebut 2023 berpotensi menjadi periode gelap ekonomi global.
Bahkan IMF telah mengeluarkan peringatan untuk mengantisipasi situasi yang serba tidak pasti pada 190 negara anggotanya agar mengencangkan ikat pinggang dan menjalankan program ekonomi. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"