KONTEKS.CO.ID – Ekonomi Indonesia telah menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan pertumbuhan sebesar 5,11% pada kuartal I 2024. Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah penguatan rupiah akan berlanjut dalam menghadapi kondisi global yang fluktuatif.
Rupiah telah menunjukkan kekuatan yang cukup signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mencapai posisi Rp16.020/USD pada Senin, 6 Mei 2024 kemarin.
Penguatan rupiah ini terdorong oleh beberapa faktor, termasuk melambatnya tekanan terhadap indeks dolar AS (DXY) dan yield US Treasury.
Pertumbuhan ekonomi yang positif menjadi salah satu pemicu penguatan rupiah. Data yang Badan Pusat Statistik (BPS) rilis menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melampaui ekspektasi, mencapai 5,11% secara tahunan.
Hal ini memberikan sinyal positif kepada investor asing yang mulai menunjukkan minat pada pasar keuangan domestik.
Investor asing telah memasuki pasar keuangan Indonesia dengan jumlah yang signifikan.
Data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp3,06 triliun pada periode 29 April – 2 Mei 2024.
Mereka terutama menunjukkan minat pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Namun, meskipun penguatan rupiah terlihat kokoh, pelaku pasar perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Secara teknikal, rupiah mungkin akan menghadapi level psikologis penting di Rp16.000/USD.
Kemungkinan adanya uji coba terhadap support terdekat di Rp15.930/USD juga mungkin terjadi.
Namun, ada juga risiko pembalikan tren yang perlu dipertimbangkan. Resistensi yang signifikan terletak di sekitar Rp16.110/USD, yang merupakan garis rata-rata selama 200 jam (Moving Average/MA 200).
Jika rupiah gagal menembus level ini, ada kemungkinan tren penguatan bisa berbalik.
Dalam konteks global yang penuh ketidakpastian, termasuk perubahan dalam kebijakan moneter AS dan volatilitas pasar, prospek penguatan mata uang RI ini harus dievaluasi dengan hati-hati.
Meskipun kondisi ekonomi dalam negeri menunjukkan tanda-tanda positif, tetap ada potensi bagi mata uang RI untuk melemah kembali jika terjadi gejolak eksternal yang signifikan.
Pelaku pasar perlu menjaga kewaspadaan dan mengikuti perkembangan dengan cermat untuk membuat keputusan investasi yang tepat.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"