KONTEKS.CO.ID – Saham-saham dalam sektor konsumer sering dianggap sebagai pilihan yang aman ketika Rupiah melemah terhadap Dolar AS.
Namun, tidak semua saham konsumer sama-sama menguntungkan dalam situasi melemahnya rupiah terhadap Dolar AS ini.
Pertimbangan yang penting adalah bagaimana perusahaan tersebut memperoleh pendapatan dari ekspor dan bagaimana komponen biaya produksi mereka dipengaruhi oleh fluktuasi kurs rupiah.
Untuk mengilustrasikan perbandingan ini, mari kita tinjau kasus PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
1. Penjualan Berdasarkan Segmen Geografis: Dari data laporan tahunan 2023, MYOR menonjol sebagai perusahaan dengan penjualan ekspor yang lebih besar dibandingkan ICBP.
Sebanyak 43% dari total penjualan MYOR berasal dari ekspor. Ini menunjukkan bahwa MYOR memiliki potensi keuntungan yang lebih besar dalam situasi pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS.
2. Komponen Biaya Produksi: Kedua perusahaan ini memproduksi makanan, namun, perlu fokus dari mana bahan baku mereka mereka dapat.
ICBP, dalam laporan tahunan 2023, mencatat risiko harga komoditas seperti tepung, minyak goreng, dan bubuk susu skim. Harga komoditas gandum, sebagai contoh, telah menguat secara bulanan.
Fluktuasi harga komoditas ini dapat mempengaruhi biaya produksi, mendorong ICBP untuk menyesuaikan harga jual produk mereka secara berkala.
3. Utang Jangka Panjang: Perhatian juga perlu fokus juga pada denominasi utang jangka panjang perusahaan.
ICBP memiliki utang obligasi jangka panjang dalam denominasi Dolar AS yang cukup signifikan, mencapai 73,69% dari total liabilitas perusahaan.
Sementara itu, mayoritas utang bank jangka panjang MYOR adalah dalam denominasi Rupiah, dengan hanya sebagian kecil dalam denominasi Peso.
Semua utang obligasi jangka panjang MYOR juga dalam denominasi Rupiah. Dalam hal utang jangka panjang, MYOR terlihat lebih dapat mengatasi beban utangnya dalam situasi pelemahan Rupiah.
Jadi berdasarkan analisis tersebut, dalam konteks pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS, saham MYOR mungkin menjadi pilihan yang lebih menarik daripada saham ICBP.
Penyebabnya, penjualan ekspor yang signifikan dari MYOR dan denominasi utang jangka panjang yang lebih stabil dalam Rupiah.
Namun, keputusan investasi haruslah sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi individu.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"