KONTEKS.CO.ID – Harga emas berjangka pada kontrak teraktif Juni 2024 menurun tipis seiring dengan pendekatan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
Pertemuan tersebut terjadwalkan berlangsung dua hari pada 30 April hingga 1 Mei 2024.
Pada perdagangan Selasa 30 April 2024, harga emas turun sebesar USD2,10 atau -0,09%, stabil di level USD2347,50.
Namun, penurunan harga emas tersebut mungkin akan lebih signifikan seandainya tidak ada pelemahan dolar AS yang sedang terjadi saat ini.
Pelemahan dolar AS sebesar -0,26%, mengangkat indeks dolar ke 105.525.
Dalam kaitannya dengan harga emas, dolar yang lemah cenderung memberikan dukungan. Itu karena harga emas berpasangan langsung dengan mata uang AS. Dalam konteks ini, pelemahan dolar telah menahan penurunan harga emas.
Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuannya (fed fund rate) tidak berubah.
Berdasarkan alat FedWatch CME, kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga saat ini mencapai 94,6%, sementara kemungkinan penurunan sebesar ¼% hanya sebesar 5,4%.
Sejak Juli 2023, FOMC telah menahan target suku bunga dana federal dalam kisaran 5,25% hingga 5,50%, mencerminkan pendekatan hati-hati terhadap tekanan inflasi.
Namun, perhatian pasar tidak hanya terfokus pada suku bunga, tetapi juga pada rencana The Fed terkait pengelolaan neraca keuangannya.
The Fed telah memulai langkah-langkah untuk mengurangi aset dari neracanya sejak Juni 2022, melalui kebijakan pengetatan kuantitatif (QT).
Langkah ini telah mencapai puncaknya pada tahun 2022, dan keputusan mengenai QT terpisahkan dari keputusan suku bunga.
Pelaku pasar akan memperhatikan panduan yang The Fed berikan dalam mengelola neracanya. Dengan ekspektasi pengumuman rencana formal pada bulan Mei dan kemungkinan penurunan laju pengurangan neraca bulanan.
Tindakan ini memiliki dampak signifikan pada pasar keuangan, termasuk harga emas dan ekuitas AS.
Dalam menghadapi ketidakpastian ini, investor akan menunggu dengan cermat panduan yang The Fed berikan sebelum membuat keputusan besar terkait portofolio investasi mereka.
Khususnya, alokasi pada aset safe haven seperti emas dan investasi dalam ekuitas AS akan terpengaruhi oleh arah kebijakan yang bank sentral terbesar di dunia ini ambil.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"