KONTEKS.CO.ID – Pemerintah melalui Kementerian Investasi/BKPM menunjuk pendiri Agung Sedayu Group (ASG) Sugianto Kusuma alias Aguan menjadi pemimpin konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bersama Aguan dan sejumlah pengusaha seperti pendiri Kawan Lama Group Kuncoro Wibowo telah berkunjung ke lokasi IKN pada Jumat pekan lalu.
Siapakah sosok Aguan? Melansir dari situs resmi perusahaan, Aguan adalah pendiri Agung Sedayu Group, salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia.
Perusahaan Kontraktor Ruko
Pertama kali Aguan membangun Agung Sedayu Group (ASG) dari sebuah perusahaan kontraktor rumah pertokoan sederhana yang didirikan pada tahun 1971.
Selama 10 tahun pertama, perusahaan milik Aguan ini mulai dikenal pasar melalui perbincangan dari mulut ke mulut. Hal ini membuat perusahaan tersebut berkembang pesat.
Kemudian pada 1991, Aguan bersama jajarannya berhasil menunjukkan jati ASG sebagai perusahaan properti papan atas melalui kesuksesannya membangun Harco Mangga Dua, mal elektronik terintegrasi pertama di Indonesia.
Kesuksesan tersebut segera diikuti dengan kesuksesan lainnya dengan pengembangan beberapa kawasan residensial dan komersial berskala besar seperti Taman Palem seluas 200 hektar dan beberapa apartemen gedung tinggi.
Terhindar dari Krisis 1998
Berkat tangan dingin Aguan, ASG berhasil terhindar dari krisis keuangan Asia pada 1998 lalu. Tidak seperti perusahaan pengembang lainnya, di masa krisis ASG justru mampu mempertahankan posisinya sebagai perusahaan pengembang ternama.
Semenjak itu ASG semakin gencar menggarap proyek-proyek baru, termasuk proyek revolusioner Kelapa Gading Square, kawasan dengan konsep one-stop-living yang dikenal sebagai salah satu hunian elit Jakarta.
Terbaru, Agung Sedayu milik Aguan juga ikut dalam proses pengembangan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Proyek ini ia garap bersama perusahaan ternama lainnya, Salim Group.
Proyek ini kembali digarap usai berhasilnya proyek pembangunan PIK1 yang dipegang kedua grup.
PIK2 sendiri merupakan proyek pengembangan kawasan besar-besaran yang luasnya mencapai sekitar 2.650 hektar. Rencananya kawasan PIK2 ini akan dibangun menjadi pusat kekuatan ekonomi yang memiliki daya tarik bagi peluang dan investasi dalam berbagai pengembangan properti.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"